Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kronologi Meninggalnya Denny Triyugo, Kecelakaan Tunggal Sebabkan Pendarahan Otak

Dimas Pradopo - Minggu, 10 Agustus 2014 | 14:59 WIB
No caption
No credit
No caption


Bogor - Kabar duka menyelimuti komunitas balap Indonesia, pembalap papan atas Tanah Air, Denny Triyugo menghembuskan nafas terakhirnya pagi tadi (10/8) setelah mengalami kecelakaan di sesi latihan Indoprix 2014 seri ketiga di sirkuit Sentul Karting, Bogor (9/8).

"Denny terjatuh di tikungan 9 sesi free practice 2 IP 110cc. Low slide dan jatuhnya kepala belakang membentur aspal terlebih dahulu," ungkap Uky Basuki, kru tim Astra Motor Racing Team sambil menegaskan jika kecelakaan yang menimpa Denny adalah murni kecelakaan tunggal.

Roy Ayatulloh, kru tim AHRS Cargloss yang menjadi saksi mata mengungkapkan Denny terpental sekitar 2 meter dari motornya di tikungan ke kiri tersebut. "Ban depan motornya melintir, terjungkal dan membuat motor terjatuh ke sebelah kanan. Dia jatuh dengan kepala kena aspal lebih dulu," terang Roy yang juga membantu mengurus jenazah Denny. 

Setelah terjatuh, Denny langsung tak sadarkan diri. Dokter sirkuit menganalisa Denny saat itu mengalami trauma kepala akibat benturan cukup keras hingga menghilangkan kesadarannya. Untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, pembalap asal Probolinggo, Jawa Timur ini langsung dirujuk ke Rumah Sakit Pertamedika di kawasan Sentul City.

Dari hasil CT Scan, diketahui ada penggumpalan darah di dalam kepala yang mendorong otak sekitar 2cm, maka harus dilakukan operasi. Upaya tim dokter untuk mengeluarkan darah dari kepala Denny pun berlangsung cukup lama sekitar 4 jam. Operasi dimulai dari pukul 1 siang hingga jam 5 sore.


Pasca operasi, Denny telah dipindahkan ke ruang ICU untuk observasi medis. Meski operasi berjalan lancar, namun Yang Kuasa berkehendak lain.

"Nyawanya tidak tertolong, subuh pagi tadi Denny meninggal sekitar pukul 04.10," terang Uky yang ketika dihubungi siang ini (10/8) sedang dalam perjalanan mengantar jenazah Denny Triyugo ke kampung halamannya bersama Anggono Iriawan, Motorsport Manager PT Astra Honda Motor dan Thomas William Hendrata perwakilan dari Astra Motor Racing Team.


Jenazah pembalap berusia 26 tahun ini diterbangkan dengan pesawat Garuda dari Jakarta menuju Surabaya untuk kemudian diantar ke Probolinggo melalui perjalanan darat.

Sepanjang karirnya sebagai pembalap profesional yang dimulai pada 2006, Denny sempat dua kali menjadi juara nasional Indoprix tahun 2010 dan 2011, selain itu, gelar runner up Asia Road Racing Championship Underbone 115cc diraihnya dua tahun berturut-turut pada 2009 dan 2010.

Bersama tim yang dinaunginya sekarang, Astra Motor Racing Team, Denny yang turun di ajang Indoprix juga menjajal berlaga di kejurnas supersport 600cc. Bahkan tahun lalu, kelahiran 26 September 1988 ini sempat bertarung di All Japan Championship kelas Moto3.

Semoga amal ibadah Denny diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin. Selamat jalan Bro, kami sangat kehilanganmu! (otosport.co.id)


Editor : Dimas Pradopo

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa