Hal ini sempat disebutkan Dimas saat menerima OTOMOTIF Award sebagai Motorsport Rider of The Yead oleh Tabloid OTOMOTIF. Langkah rider yang membela Astra Racing Team di kejurnas supersport nasional ini memang cukup ekstrem, namun diakuinya demi memperoleh pengalaman dan mengenal iklim kompetisi di sana.
Wajar, sebab gelaran ini punya spek motor serupa dengan Moto2 yang jadi feeder class MotoGP. Ya, sudah tentu karena berada di bawah payung FIM langsung. Terlebih, aroma kompetisi di sana jauh lebih ketat.
“Seri pertama ini, aku baru mau coba untuk pertama kalinya motor Moto2,” ujar Dimas sebelum berangkat ke Spanyol. Dengan debut pertamanya menunggang kuda besi Moto2, target pun tak muluk-muluk amat. Cukup untuk mengenali karakter motor. “Beda dengan motor supersport yang basisnya motor jalan raya. Motor Moto2 memang dibangun untuk balap, sehingga settingnya berbeda,” ulasnya saat itu.
Bagaimana sepak terjang Dimas di sana? Ternyata cukup menjanjikan! Hasil kualifikasi Dimas adalah posisi 22. Saat balap, rider yang membawa bendera Dimas Abirawa Star Racing Team ini mampu finish di posisi 11!
Dimas berharap bisa mengikuti sekitar 3 seri FIM CEV Moto2 tahun ini. Sukses Bro, kami bangga! (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR