Kendaraan berjuluk ‘Little Monster’ tersebut dimodifikasi agar memiliki putaran mesin lebih tinggi. Serta mengganti komponen turbo dan intercooler standar. Hasilnya, Truk 1 yang mengusung mesin A09C-TI 6-silinder segaris 8.866 cc mampu menyembur daya 600 dk. Truk 2 dibekali mesin J08C-TI 6-silinder segaris 7.961 cc bertenaga 485 dk.
Tak hanya itu, untuk melahap trek Reli Dakar yang ekstrem, sistem penggerak keduanya memakai tipe part time four wheel drive dengan differential lock di roda depan dan belakang. Transmisinya mengusung manual 6-speed. Mengingat tinggi kendaraan mencapai 3 meter, top speed keduanya dibatasi 170 km/jam saja.
Fitur lainnya, kedua truk ditanam sistem rem dari Brembo dan ban segala medan Michelin XZL. Teknologi baru yang disematkan pada mobil berbobot 7,4 ton (Truk 1) dan 6,7 ton (Truk 2) ini adalah Central Tire Inflation System Teleflow CTIS. Fitur ini memungkinkan navigator untuk mengatur tekanan angin dari dalam kabin, hanya dengan menekan tombol pada perangkat komputer yang ada.
Di dalam kabin, tertanam roll cage dengan spesifikasi Reli Dakar berbahan pipa 70 mm. Dasbornya masih memakai versi standar, namun jok sudah mengusung model bucket seat.
Sebagai catatan, truk pertama dikemudikan oleh Yoshimasa Sugawara, yang juga pemegang Guiness World Records untuk 26 kali partisipasi dalam reli Dakar dan 20 kali menyelesaikan reli hingga akhir.
Sedangkan kendaraan kedua dikemudikan oleh anak dari Yoshimasa sendiri, yakni Teruhito Sugawara yang berpengalaman reli sejak 1999. Selain itu, dalam tim bapak-anak ini dilengkapi dengan dua orang navigator dan lima orang mekanik Hino yang bertugas selama reli. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR