Bedanya, saat itu Ducati memang sedang mengalami krisis keuangan, sedang MV Agusta saat ini sedang dalam performa yang baik. Penjualannya stabil bahkan ditargetkan untuk terus meningkat. Di sisi promosi, MV Agusta juga berani menggelontorkan dana besar untuk turun di balap World Superbike dan World Supersport.
Meski begitu, seperti dilansir Autoevolution, petinggi MV Agusta Giovanni Castiglioni mengatakan bahwa perusahaannya sudah mendekati kondisi di mana pengembangan bisnis hanya bisa dilakukan dengan menerima investasi dari pihak lain. Caranya dengan melepas saham perdana (IPO) milik MV Agusta.
Meski sudah membuka lebar kemungkinan untuk menjual sahamnya, namun belum jelas kapan MV Agusta akan melakukan rencana ini. Kabar lain menyebutkan jika Daimler hanya akan membeli 30 persen saham dari MV Agusta. Bukan seperti Audi yang membeli mayoritas saham Ducati dan kini memegang kendali penuh untuk kebijakan bisnis dan pengembangan produknya.
Langkah akuisisi Daimler terhadap MV Agusta juga berbeda dengan Audi dan Ducati. Saat ini, Audi memegang penuh kendali Ducati karena menguasai mayoritas saham perusahaan. Sementara, Daimler hanya akan memiliki sebagian minoritas saham dari MV Agusta.
Kita tunggu saja kelanjutannya! (motor.otomotifnet.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR