Pemilik workshop Clincic Motor itu pun tak segan melahap mesin Vario 125. "Dari dulu penasaran dengan mesin injeksi, saya yakin injeksi bisa dibikin lebih kencang dari motor karbu. Makanya ketika ada kesempatan, langsung dikerjain,” sebut Deny yang beken dengan panggilan karib Komeng.
Tapi, buat project awal ini, Komeng banyak menggunaan parts bawaan. Tapi, itu enggak berlaku buat piston ya! Sebab buat penggebuk ruang bakar, pakai piston milik Kawasaki Kaze. Dari yang standar Vario 52,5 mm diganti pakai diameter 53,5 mm. “Sebenarnya penggantian piston ini buat kejar kompresi agar lebih tinggi,” kata tunner yang juga ayah dari Reyhan Farish Pratama itu.
Sayangnya, kompresi ini terlalu tinggi buat pacuan. Akhirnya, timbul masalah. Motor jadi tidak responsif juga ngelitik. Bensin juga butuh oktan lebih tinggi. “Bisa juga diakali lewat upgrade injektor dan setingan ECU agar kebutuhan bensin tercukupi,” sebut Komeng yang bukan pelawak itu.
Karena keterbatasan dalam mendapatkan injektor dengan semburan lebih deras dan ogah repot juga, Komeng lebih pilih turun kompresi. Dome alias permukaan piston dipapas lagi hingga kompresi turun menjadi 12,1 : 1.
Klep Honda CS1 diandalkan. Diameter klep in 28 mm dan ex 24 mm. Tetapi agar proses pengabutan bahan bakar dan udara yang masuk ruang bakar lebih bagus, sitting klep dibuat sudut bertingkat. Yaitu; 25º, 30º, 45º, 65º dan terakhir 75 derajat. Sedang untuk klep-nya sendiri, 45º dan 15º.
DATA MODIFIKASI
Ban: Michelin 80/90-14
Klep: Honda CS1
Handle rem: KTC
Sok belakang: YSS
Clinic Motor : (021) 922-27006
Editor | : | billy |
KOMENTAR