Ada beberapa argumen antara ketiga juri saat melakukan penilaian. Sekadar gambaran, low rider seluruh peserta terbilang eye cathing. Beberapa hal terutama sisi detail jadi bahan evaluasi serius. Detail kerapihan, fungsi, estetika antar komponen dan banyak lagi.
Di motor Cecep, kelebihannya menyeruak. Variabel clean, rapi dan detail misalnya, ia konsisten dibanding yang lain. Konsistensi berhubungan langsung dengan sinergi antar komponen.
Pilihan low rider yang rendah dan sumbu roda panjang memang dipunya hampir seluruh peserta. Tapi, motor Cecep bertahan pada konsep serba menyiku dan mendekati low rider modern.
Itu juga terjadi di beberapa bagian lain termasuk tebeng depan dan buritan. Pilihan model knalpot mencorong ke atas model twisted krom juga jadi aksentuasi di sisi kanan motor ini.
Agar tempak tetap ‘rata’ Cecep nyaman memilih setang bullhorned dengan riser relatif pendek ketimbang model ape hanger tinggi. Sipnya, konsistensi ini tetap dipertahankan dengan enggak memilih sissybar tinggi yang biasa disukai customized low rider umumnya.
Perhatian juga di desain bodi, mulai tebeng, dek sampai ke belakang. Sepertinya gaya-gaya robotic transformer style ingin dimunculkan. Biasanya, penyuka gaya ini sering overconfidence alias berlebihan menyajikan nuansa ini. Di motor Cecep, bodywork menyikunya dibuat seperlunya.
Pamungkas, semua hal serba menyiku direm warna kalem tapi dalam. Seandainya Cecep pilih ngejreng apalagi ditambah airbrush realis yang penuh, jadi berlebihan dan kurang enak dinikmati.
Tepat jika ia pilih warna kalem gradasi yang memunculkan karakter kuat dan tangguh. Mmmm.. pantas jika memilih nama Black Stallion untuk motor ini. Cheers! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban: 160/60-14 & 180/65-14
Sok depan: STN
Sok belakang: Jupiter MX
Setang: Custom
Lampu: Angel eyes
Knalpot: Custom
Editor | : | billy |
KOMENTAR