Apa sebab ia begitu enteng seliweran dengan motor yang sudah berusia di atas 30 tahun ini? “Coba perhatikan blok dan kepala silinder. Sudah diganti menggunakan milik Yamaha V-ixion,” bilang pria bertubuh gemuk ini.
Di urusan pemasangan perlu ada beberapa penyesuaian. Sebab walau jumlah bautnya sama, tapi posisinya tidak klop. Ia menjelaskan lebih detail, untuk mempertemukan karter asli dan blok V-xion menggunakan teknik las babet aluminium. Baru kemudian lubang karter dibentuk mengikuti pola blok V-ixion itu.
Namun supaya power lebih galak lagi, volume silinder ditingkatkan. Piston sudah pakai kepunyaan Honda Tiger standar yang berdiameter 63mm. “Kemudian agar stroke naik, juga ikut disumpal kruk as Scorpio. Rumah kruk as dibubut ulang,” bilang Ari yang juga sudah mengadopsi kopling hidrolis ini.
Namun meski piston sudah besar, tetap aplikasi sistem pendingin air. Agar tampilan depan mesin menjadi lebih padat berisi dengan adanya radiator. Pendinginan juga lebih adem.
V-ixion yang aslinya mengaplikasi sistem bahan bakar injeksi, pada motor anggota klub CB Majapahit, Mojokerto ini diubah dengan pengabutan karburator. “Pakai Keihin PE 30. Terus saluran intake pakai kepunyaan Honda Tiger,” cerocosnya lagi.
Ubahan lainnya, yakni sistem pengapian juga harus diganti magnet, sepul, CDI dan koil pakai milik Honda Tiger. Ini yang tidak bikin mogok.
Yang jelas, saat ini jika ada undangan klub sahabat, tidak khawatir lagi. Seperti ketika menghadiri riungan motor klasik di Jawa Tengah dan ikut Carnaval Honda Classic 2011 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Kaki-Kaki Moge
Setelah dapur pacu berubah ekstrem, kaki-kaki Honda GL125 milik Ari juga terkena reshuffle. Ia mengganti dengan kepunyaan Honda CB400 Superfour. Suspensi moge berkapasitas 400cc ini plek diadopsi ke roda bagian depan berikut dengan kawalan dobel cakram yang menyokongnya.
“Diameter suspensi lebih besar dengan segitiga yang juga sudah lebar. Perjalanan jauh jadi lebih nyaman dan aman berkat pemakaian rem depan yang sudah dobel cakram itu,” mantapnya.
Pada bagian belakang juga demikian. Ia menggunakan sok Honda Redwing. Sementara untuk buritan, ia juga sudah menggunakan rem cakram milik Honda Tiger.
“Mengendarai Honda GL ini tidak bikin pegal. Apalagi model jok juga sudah diganti. Waktu bawa dari Mojokerto ke sini tidak ada masalah tuh. Lubang jelek dan trek bergelombang sepanjang perjalanan mantap dilalui.” (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR 120/80-18
Ban belakang : FDR 120/80-18
Knalpot : Kawasaki Ninja 250R
Lampu belakang : Variasi
Editor | : | billy |
KOMENTAR