Alasan menggunakan dapur pacu atas milik Honda CBR karena sudah mengusung mekanisme klep DOHC. Selain dilengkapi 4 klep juga 2 poros bubungan alias kem. Sedangkan bloknya juga lumayan gede, bagus untuk bore up.
Namun untuk pasang blok dan silinder CBR tidak langsung klop. Karena lubang karter Sonic dan CBR beda pada lubang keteng. “Punya CBR lebih lebar karena menggunakan 2 kem,” jelas Randul Suratno, bos sekaligus mekanik.
Mengakalinya harus tambal ulang karter milik Sonic. Caranya menggunakan las argon aluminium. “Kemudian dibentuk ulang mengikuti bentuk pantat blok milik CBR 150R. Supaya klop,” jelas Randul dari markasnya di Pogung Rejo, Sinduadi, Mlati, Sleman, Jogja.
Setelah itu baru memikirkan dongkrak kapasitas silinder besar. Menggunakan piston 70mm. Diambil dari milik Yamaha Scorpio namun lubang pennya 15mm. Ini piston custom yang diproduksi PT FIM alias Izumi untuk keperluan balap.
Namun meski piston gambot masih tetap menggunakan pendingin air. Makanya water jacket di blok silinder kudu atau harus diatur ulang.
Lubang air di blok yang ketemu dengan yang di head dibikin kecil. “Yang penting pertemuan dua lubang itu lurus dan tidak bikin bocor,” rinci Mas Randul yang banyak banyak menerima modifikasi ekstrem atau main kanibal dengan motor yang tidak sejenis.
Namun akibat naik stroke meski menggunakan kruk as CBR juga kudu ganti setang piston. Sebab kalau menggunakan setang piston standar akan mentok antara piston dengan bandul ketika posisi TMB (Titik Mati Bawah). Solusinya menggunakan setang Honda CB100.
Dari sana baru ketahuan kapasitas silindernya. Menggunakan piston 70mm dan stroke 54mm. Hasilnya 207,7cc. Ya, kalau digenapkan jadi 208cc. “Namun akan dikembangkan lagi jadi 250cc,” jelas Randul yang motornya banyak tebar pesona alias nampang di Facebook-nya Eko Trinarcoyo. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Karbu : Keihin PWK 38
CDI : BRT Smart Clik
Klep : 25,5/22,5
Knalpot: Abenk Perfromance
Ocean Speed: 0857-4333-4877
Editor | : | billy |
KOMENTAR