Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengecekan berkala saat service ini pun sangat singkat. “Dengan sistem injeksi hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja,” tutur M Abidin, Assistant GM Technical PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Apa saja ya yang dilakukan selama 15 menit? Yuk, langsung kita bongkar proses kerjanya. Untuk 5 menit pertama dihabiskan untuk membuka cover aki yang terdapat di bawah jok. Diikuti dengan penyambungan adaptor interface diagnostic tool ke aki dan laptop atau personal computer (PC).
Pada 5 menit pertama juga dilakukan input data informasi motor. Seperti memasukan data nomor rangka, nomor mesin, nama dealer, mekanik dan mengecek informasi dari ECU mencocokan data serta memastikan apakah sudah pernah ada kerusakan sebelumnya.
Lanjut ke proses selanjutnya. 10 menit berikutnya, adalah untuk langkah pengecekan. Yang utama adalah melakukan diagnosa kerusakan pada sensor-sensor sistem injeksi. Bukan cuma komponen mana yang rusak akan langsung diinformasikan, tapi solusi atas kerusakan yang terjadi juga langsung diberikan oleh diagnostic tool ini.
Misalnya ketika throttle position sensor (TPS) dilepas untuk mencontohkan terjadinya kerusakan, diagnostic tool Yamaha ini langsung menunjukan adanya ketidakberesan pada TPS sekaligus memberikan 8 diagnosa kerusakan. Mulai dari kemungkinan adanya hubungan terbuka pada TPS, coupler yang tidak berfungsi antara sensor ECU, pemasangan sensor yang tidak benar dan 5 analisa lainnya. Jadi mekanik tinggal melakukan check list sesuai dengan perintah di diagnostic tool. Benar-benar memudahkan!
Inspection dilakukan dengan beberapa check list seperti memeriksa bukaan throttle lewat TPS, pemeriksaan arus listrik di tiap sensor, memeriksa tekanan udara masuk hingga tekanan bensin pada injektor dan banyak lagi. Yang terakhir ditutup dengan melakukan pengecekan CO.
“Waktu pengerjaan 15 menit ini belum termasuk penggantian oli dan item service berkala lainnya,” wanti Abidin. Meski begitu, langkah ini tetap lebih simpel ketimbang karburator yang harus bongkar pasang setiap melakukan service berkala. "Untuk membersihkan throttle body dan injektor, kami hanya menyarankan tiap 10 ribu kilometer saja. Selebihnya tidak ada perawatan khusus," jelas pria ramah ini. (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR