Grafik lonjakan tenaga akibat koil racing
Ah masa sih? Yuk dibahas. Koil peranti yang berguna mempertinggi tegang-an listrik. Itu didapat dari kerja dua jenis kumparan di dalam koil.
Nah, dikatakan koil racing karena punya kemampuan meningkatkan tegangan dari CDI yang diumpankan ke busi lumayan besar.
Karena tegangan lebih besar, pengapian yang dihasilkan busi pun lebih bagus.
Saat ini, banyak sekali koil dan busi racing yang dijual di pasaran. Mulai produk aftermarket seperti Kitaco, Faito, R9, Daytona hingga produk copotan dari special engine seperti Suzuki RM125, Yamaha YZ125 atau KX250.
Tapi, itu kan teori. Biar yakin, dicoba pada Honda Tiger Revo terbitan 2008. Pengetesan di Dynotest tipe 250i milik Aerospeed di Jakarta Selatan.
Saat dijajal koil standar pabrik power didapat 14,42 HP dan 10,85 ft.lb. Sedangkan AFR (Air Fuel Ratio) digasingan awal terlihat masih terlalu kaya.
Lalu kami mencoba koil racing aftermarket.
Mumpung masih berhubungan dengan listrik, kami mencoba menambahkan kabel busi racing.
Hasilnya grafik power melonjak tajam menjadi 14,82 HP dan torsi jadi 11,24 ft.lbs. Lonjakan ini akibat paduan koil racing dan busi racing tadi.
Dan anehnya grafik AFR pun ditekan ke angka 1 : 13. Sepertinya terbakar lebih sempurna. Artinya, campuran bahan bakar dan udara bisa dibakar secara maksimal. Makanya lebih irit. Bertenaga pula.
Editor | : | billy |
KOMENTAR