So, itu artinya 200 kali motor diajak menikung dengan jok kendur atau goyang. Itu pun, baru satu race. Kalau dipakai buat dua race, tinggal kalikan 2 saja. Jumlahnya, jadi 400 kali menikung. Banyak ya!
Bisa begitu, harap maklum aja. Kan dudukan jok motor yang beredar di Tanah Air bukan diseting untuk balap (gbr. 1). Tapi, buat pemakaian hari. Jadi, tidak terlalu dipikirkan soal itu. As engsel pun, dibuat sedikit lebih longgar clearance-nya dari rumah engsel. Hal ini yang mengakibatkan jok mudah goyang.
Sedang motor balap, jok kerap mendapat perlakuan ekstrem. Enggak cuma saat cornering saja, tapi juga pengereman. Terlebih hard braking. Pastinya, tubuh dan pantat si rider juga ikut memberikan tekanan lebih ke jok.
Tapi usah khawatir. Ada cara jitu mengatasi agar jok pacuan enggak goyang atau oblak lagi. Yaitu, bikin engsel pengganti. Langkah ini, dilakukan tim Honda Banten di pacuan balapnya.
Untuk perakitannya, as engsel juga ditutup rumah engsel di sisi kiri dan kanan. “Biar lebih kuat, penutup as ini dilas seperti engsel bagian tengah,” ungkap Sardin Gorad Pasaribu, asisten mekanik Honda Banten.
Jika sudah dirakit, tinggal bikin lubang untuk dudukan baut di engsel. Baut bisa pakai ukuran 10 mm. Lalu, bor pelat itu pakai mata bor ukuran 10 mm (gbr. 3). Jarak antar lubang sekitar 5 cm.
Kemudian biar lebih memperkokoh dudukan engsel jok itu, lakukan pengelasan dua baut 10 mm di tangki untuk pemasangan engsel. Jika sudah, sekarang tinggal pasang deh engsel baru itu di jok dan tangki (gbr. 4).
Oh ya! Selain mempermanis tampilan juga buat mengindari engsel dari karat, tidak ada salahnya dilapisi cat. Dengan engsel baru ini, pembalap pun enggak perlu khawatir lagi ketika menikung. Dijamin enggak goyang. Gimana, mudah dan praktis kan? (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR