Tapi, sehalus-halusnya CVT, kalau salah satu komponen bermasalah repot juga. Selain timbul suara berisik, tunggangan seperti tersendat mulai mesin dihidupkan hingga grip gas dibuka untuk jalankan motor matik.
“Biasanya belt di puli mulai kotor, roller miring (peang), lubang alur di mangkuk puli skunder skunder agak terkikis atau mangkuk kampas kopling sentrifugal tiddak rata lagi. Makanya timbul suara aneh dan jalan skubek enggak normal,” beber Mabruri Nuryana alias Ruri, Instruktur Mekanik sekolah HMTC (Hartomo Mechanical Training Centre), Depok.
Namun sumber semua masalah selain cara pakai yang kasar, juga tergantung dari cara pemilik merawat mesin. Apalagi komponen di CVT rawan debu, oli dan air. Ketika sudah tidak peduli lagi, komponen gampang rusak hingga timbul berisik atau jalan tersendat.
Cara paling sederhana jaga kondisi CVT agar tetap baik yaitu hindari 3 hal itu. Misal selalu bersihkan filter udara CVT setiap 3 bulan atau berbarengan saat servis berkala. Namun jika filter udara mulai berpori besar, tersumbat atau robek segera diganti dan tidak bisa ditawar.
“Jika debu campur air masuk ke rumah CVT dan mengendap di belt atau roller, kedua komponen bukan cuma cepat terkikis tapi akan timbulkan suara mendecit. Parahnya lagi jalannya tunggangan tidak lencer lagi,” lanjut Ruri dari Jl. Tole Iskandar, Depok.
Persolan juga bisa dari cara pakai dan perawatan. Apalagi kalau komponen CVT juga gunakanan pelumas khusus berupa gemuk (grease) tidak dilakukan penggatian secara berkala. Makanya disarankan untuk melakukan pelumasan rutin setiap satu tahun sekali..
Editor | : | billy |
KOMENTAR