OTOMOTIFNET - Sejak diperkenalkan beberapa waktu lalu, sudah beberapa surat pembaca yang kami terima menanyakan prihal motor sport terbaru Yamaha berkapasitas 150 cc, yakni Byson. Mulai dari performanya seperti apa hingga sudah ada tidaknya part-part pendongkrak tenaganya di pasaran.
Salah satunya Ichwan Permadi Kurniawan, pembaca OTOMOTIF yang berdomisili di Bandar Lampung. “Apakah sudah ada produk aftermarketnya buat motor ini? Seperti knalpot dan CDI racingnya,” tanya Permadi via email.
Oke, dari hasil penelusuran yang dilakukan OTOMOTIF, otak pengapian aftermarket buat Byson 150 saat ini baru ada dua produk. Yaitu merek Ceetah Power (CP) dan BRT. Khusus label CP, jenisnya programable. Maksudnya kurva pengapian bisa disetting sendiri sesuai kondisi mesin.
“Tapi kalau konsumen enggan repot, kami sudah sediakan 2 kurva dalam CDI ini. Yakni kurva Sport dan Turing. Bisa diposisikan lewat sakelar yang juga telah disediakan,” bilang Ruddy Chen, penggawang CP yang beralamat di kawasan Muara Karang blok D7 Timur No.74, Jakut.
Menurut Ruddy kurva sport cenderung disetting buat akselerasi cepat di putaran bawah. Cocok untuk dipakai di perkotaan yang kerap melakukan stop and go. Sedang kurva turing cenderung powernya dibikin rata di tiap gigi. Karakter tenaga seperti ini sip buat melakukan perjalanan jauh.
Sayangnya CDI yang dibanderol Rp 325 ribu ini belum sempat kami uji kemampuan meningkatkan performa mesin di atas dyno. Tapi tenang saja, next kami akan coba menguji kemampuannya buat Anda. Tunggu saja ya!
Ceetah Power, sudah programmable dengan harga bersahabat | BRT Power Max Hyperband, risetnya menggunakan Imax Super Pro |
Sementara untuk merek BRT, tersedia dalam berbagai pilihan tipe. Mulai dari Power Max Hyperband (single kurva) seharga Rp 475 ribu, Dualband (2 kurva) Rp 525 ribu, I-Max (programmable) hingga Super Pro (power commander). Nah, kalau CDI ini kebetulan sudah kami dyno test. Menggunakan mesin Dynojet 250i buatan Amerika.
Dari hasil pengukuran Byson standar yang baru menempuh jarak 350 km, didapat tenaga maksimum sebesar 10,35 dk di putaran 7.750 rpm. Sedang torsi puncaknya 8,34 lb.ft (11,3 Nm) di 5.000 rpm. Begitu CDI-nya ditukar pakai produk BRT Power Max Hyperband, max powernya langsung terkerek jadi 10,87 dk (naik 0,53 dk) di 7.500 rpm. Sementara torsi puncaknya naik jadi 8.70 lb.ft (11,79 Nm) di 4.600 rpm.
Kalau dilihat dari grafik dyno-nya, peningkatan tenaga mau pun torsi sudah terjadi sejak 3.500 rpm. Bahkan hingga 10.000 rpm, tenaga dan torsi terus terkoreksi di tiap rpm.
|
Penulis/Foto: DiC / Andhika
Editor | : | billy |
KOMENTAR