Bohlam memiliki jumlah terminal positif berbeda. Ada yang 1 atau 2 dengan posisi kutub negatif ada di bodi bohlam. Ada juga yang 2 atau 3 namun dengan kutub positif dan negatif 1 tempat di pantat bohlam.
Bohlam di motor harian umumnya menggunakan terminal positif 1 atau 2. Sedangkan kaki 3 lebih banyak digunakan di motor kelas premium. “Kalau ada dua kutub berarti fungsi bohlam untuk 2 cahaya. Sedangkan pada bohlam 1 kutub hanya 1 sinar,” ujar Pak De Sodik, mekanik WMC Racing (Wawan Motor Corporate) di Jl. Warung Buncit Raya (Mangga Besar) No 21A, Pejaten, Jakarta Selatan.
Beda lagi dengan bohlam 1 kutub positif. Biasanya peranti ini dipakai untuk lampu sein atau lampu kecil di panel spidometer dengan terminal kutub negatif di fitting lampu. Namun seiring perkembangan desain motor dan fitur pada panel, bentuk bohlam dirancang berbeda.
“Sekarang bohlam di panel spidometer atau sein ukurannya bukan cuma lebih kecil, tapi sistem pemasangannya sudah model tancap dan cabut. Sehingga bentuk terminal positif dan negatif ada di bawah bohlam,” imbuh Pak De yang bisa ditelepon di (021) 78831358.
Selain disebutkan di atas, coba perhatikan 3 terminal bohlam H4 yang biasa dipakai di motor-motor besar. Pada bohlam ini terdapat 3 kutub, yaitu positif untuk lampu dekat, jauh dan terminal massa. Makanya model terminal kabel juga ada 3 dan arus massa jadi satu dan tidak terpisah. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR