TSS terpasang di luar selongsong skep karburator. Prinsip kerjanya hanya memberikan sinyal ke CDI berdasarkan naik-turun skep.
Maksudnya, ketika gas dipelintir seperempat putaran dan skep karbu terangkat, tombol sensor TSS bergerak maju dan menciptakan sinyal. Lantas sinyal diteruskan ke CDI guna mengatur waktu pengapian. Baru deh CDI memberi umpan ke koil kapan saat yang tepat memercikan api ke busi.
Begitu pasokan bensin dan udara singkron dengan waktu pembakaran, gas bakar bisa terbakar tuntas. Alhasil tenaga mesin lebih maksimal, pastinya pemakaian bahan bakar jadi efesien.
Kerja TSS ditunjang komponen Air Cut Valve (ACV). Perangkat tambahan ini bertugas untuk mengantisipasi terjadinya gejala nembak alias back fire pada knalpot. Ketika skep gas turun dan kucuran bensin di putaran rendah sedikit menyempit, ACV langsung ambil langkah mendukung pasokan udara. Makanya pasokan bahan bakar dan udara ketika mesin bergasing di putaran bawah pun tetap imbang. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR