”Hemat kami, desain semacam itu perlu. Selain memang untuk mempercantik helm, tema-tema budaya dan alam tentu mengingatkan biker pentingnya melestarikan warisan leluhur,” jelas DJ asal D’aRt, rumah seni berbasis airbrush.
Ia dan timnya sedang getol men-cat ulang helm-helm lewat sapuan airbrush. ”Banyak yang suka, bro. Soalnya ini lebih dekat dengan jati diri kita sebagai orang Indonesia,” tambah Eko dari rumah fesyen bikers di Tangerang, Banten. Toko ini jadi salah satu pemasok helm-helm bertema budaya.
D’aRt sebagai seniman tentunya enggak mencaplok utuh gaya menggambar konvensional berikut motif-motif daerah. ”Dikombinasikan dengan pop art aliran new school juga. Ada gradasi, glitter, gold leaf juga pen strip,” tambah Eko dan DJ .
“Ada juga bergaya modern, glitter blink-blink murni grafis tapi tetap ada lambang kedaerahan seperti bentuk sate di Gedung Sate Jawa Barat sebagai penguat identitas.
“Helm-helm ini diambil dari beberapa merek sesuai standar SNI seperti Cargloss dan ARC, dijual seharga Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta,” tutup Eko sambil kasih nomor 0899-950-2062 untuk bertukar pikiran soal motif budaya dan lainnya.
Oh ya, mereka juga nerima special request, desain helm sesuai kultur bikers dimana mereka tinggal. Sip lah! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR