Sajian amunisi di pesta biker beragam. Kadang disimpan di tong gede, campur-campur, beragam jenis miras campuran cikohol atau air alkohol berbagai merek. Supaya pantas dan lebih enak rasanya, dioplos air jeruk, ataupun soft drink.
Rata-rata brothers sangat antusias menyambut welcome drink ini, saling campai sesama, berbaur, ketawa-ketiwi bareng, suasana hangat dan nyaman. Sambil menikmati entertaint yang disajikan, minuman ini memang jadi pelengkap setiap event biker.
Mulailah jam-jam berlalu, gelas demi gelas masuk, wajah-wajah memerah, mata jadi kuyu. Jalan sempoyongan, banyak yang nggak sadar, dipapah ke pojokan, muntah sampai pingsan.
Dalam beberapa kejadian, insiden kerap terjadi, maklum nggak sadar, jati diri mereka memudar, senggolan dikit atau salah paham timbul perkelahian. Sipnya, jarang yang membawa petaka, hanya sumpah serapah dan tonjokan lemah saja, setelah sadar saling minta maaf, maklum sedang mabuk!
Dari sisi pergaulan atau ritme ‘wajib’ biker, sajian ini tentu melahirkan intimasi atau kedekatan antar mereka. Tapi sadar atau nggak, bahaya jangka panjang dan pendek mengintai.
Dr. A.Y.G Wibisono M.Kes, dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengaku prihatin fenomena ini. ”Alkohol untuk jangka pendek mempengaruhi fungsi otak. Daya refleks akan berkurang, yang bersangkutan akan kehilangan daya prediksi, kesadaran akan bahaya, skill bermotor jauh berkurang dan banyak lagi penyebab bahaya lainnya,” katanya.
“Bukan tidak mungkin dalam beberapa kejadian, alkohol dalam kadar tinggi menghambat distribusi oksigen ke syaraf mata hingga bisa menyebabkan kebutaan. Kejadian menenggak minuman keras sampai lantas menjadi buta sudah sering terjadi,” jelas pak dokter itu lagi.
Menurut pakar kesehatan ini, merek minuman, resmi atau tidak dalam kadar yang berlebihan sangat berbahaya. ”Apalagi minuman oplosan yang fermentasinya tidak terukur.”
Kesehatan jangka panjang juga tidak kalah ngeri. Dari sisi medis, dikenal dengan hepatitis Laenec atau hepatityis alcoholic. “Penyakit ini diakibatkan konsumsi alkohol dalam jangka waktu tertentu. Hati jadi rusak, selain itu menyebabkan iritasi di lambung,” sebut Wibisono lagi.
Hal lain tak kalah menganggu, penampilan mereka juga terganggu. “Kecenderungan bau badan juga mulut,” jelas pak dokter.
Menurutnya, semua cairan dalam tubuh dikeluarkan melalui air kencing, keringat, nafas. Nah mereka yang secara konstan mengkonsumsi alkohol, keringat juga nafasnya akan berbau tidak sedap,” pesannya lebih lanjut
Situasi ini jelas bikin tidak nyaman. Bagaimana Bro?
Ada beberapa minuman lokal paling berbahaya. Cap Tikus dari Manado, Tuak, Arak Bali, Sopi, Ciu. Cap Tikus hasil penyulingan Sagoer, yakni cairan yang disadap dari pohon enau, mengandung alkohol sekitar 5%. Tuak tentunya minuman khas Indonesia, fermentasi dari berbagai macam buah juga beras dicampur cairan yang diambil dari tanaman nira kelapa atau aren, legen dari pohon siwalan.
Kadar alkoholnya 37-50%. Arak Bali minuman ini terbilang populer di kalangan wisatawan di Bali. Semisal arak attack campuran arak bali dan orange juice. Ciu berasal dari Banyumas. Soal penamaan mungkin ada kaitannya dengan arak merah asal China dengan kadar alkohol mencapai 50-90%. (motorplus-online.com)
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR