Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Service Car Modifikator Motor, Gaya Sekaligus Buat Promosi

billy - Sabtu, 25 Agustus 2012 | 08:44 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Beberapa modifikator melengkapi diri dengan kendaraan roda empat sebagai service car atau sekadar buat ngangkut motor. Penampilan service car tentunya nggak dibiarkan estede atau standar. Dimodif dikit, tampilan langsung nyentrik juga gampang dikenali.

Meski hanya berfungsi sebagai angkutan barang belanjaan dan motor, tampilan tetap jadi perhatian utama. Namanya juga modifikator, gatal kalau lihat kendaraan masih dalam kondisi standar.

Seperti Daihatsu Grand Max blind van milik Caos Custom Bike (CCB). Seluruh bodi sudah ditempel Decal Stiker Printing. “Sebagai identitas bengkel biar mobil gampang dikenali saat melintas di jalan. Sekalian promosi,” ujar Lerry, builder CCB dari Pancoran Barat, Jakarta Selatan.

Kaki-kaki lebih kekar berkat pemasangan pelek racing replika mobil rally ring 15 inci. Juga sudah dilengkapi lampu rotater. “Digunakan saat mengawal turing,” ujar builder yang service carnya bisa bawa angkut dua trail atau supermoto.

Begitu juga service car Anjany Racing (AR). Fungsi utamanya mengantar keperluan tim balap. “Lebih sering dipakai mengangkut motor balap latihan atau pas ada dan ikut balap di sirkuit Sentul,” bilang Angga Kurniawan, owner AR yang bermarkas di Kelapa Dua, Jakarta Barat.


Tampilan servis car bengkel AR juga sudah kena sentuhan. Kaki-kaki mengandalkan pelek retro BBS model akar ukuran 15 inci. “Gue dapet pelek vintage ini dari copotan mobil Mercy punya orang tua Ali Andrian, pembalap AR,” jelas Angga.

Atas nama kenyamanan pengemudinya selain menambahkan AC, Angga juga sudah melengkapi service car-nya dengan pemasangan perangkat audio mumpuni. Berupa head unit monitor dari Sony. “Lumayan kalau lagi suntuk bisa putar musik atau setel DVD.”

Bengkel modifikasi Garage CH 07 milik Vienant R. Sitompul justru pilih mobil pikap sebagai armada pendukung bengkel modifikasinya. “Selain motor batangan, gue juga ngerjain moge seperti Harley-Davidson (H-D). Kalau pakai blind van kapasitasnya kurang lega,” ujar bulider yang buka workshop di kawasan Graha Raya, Bintaro, Tangerang.

Biar bisa ngangkut tiga motor, bagian bak Daihatsu Grand Max pikap ini harus sedikit dimodifikasi. Dikasih alas tambahan setinggi 20 cm. Cukup mengandalkan besi holo yang ditutup pelat bordes aluminium. Juga jembatan untuk menaikkan motor ke atas bak. “Pakai jembatan enggak repot angkat motor lantaran bisa langsung dinaikin,” lanjut Vienant.

Per standar roda belakang juga sudah kena modifikasi lantaran bobot motor yang diangkut bisa sampai 600 kg. Per bawaan mobil terlalu lembut jadi salah satu alasan utama. Makanya, per daun harus diubah rigid. “Kalau nggak lagi angkut motor, bak bisa ditutup pakai pelat sehingga jadi rata.” builder bongsor ini.

Sebagai sarat kelengkapan service car, pikap putih ini dipasang roof rack, lampu strobo, dan perangkat GPS. “Audio sudah pakai head unit model double din. Jadi yang bawa mobil bisa tetap nyaman meski perjalanan jauh,” harap Vienant yang service carnya ini sudah dibawa mengaspal sampai ke Sulawesi.    (motorplus-online.com)


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa