Pokoknya, mereka selalu in the line of fire saat peristiwa spektakuler tentang kedirgantaraan, apapun itu. Jadi secara logika, 70 persen dugaan mengarah pada kesimpulan, mereka ada di dalam pesawat naas yang menabrak tebing Gunung Salak, Bogor. Benar saja, dalam daftar manifest penumpang, nama keduanya ada. Subhanallah!
Kami di MOTOR Plus lebih menilai keduanya sebagai biker sejati daripada sebagai wartawan Majalah Angkasa. Di sela senggang, saat kami bicara tentang motor atau kehidupan biker sebagai bahan liputan, sosok Mas Didik bisa langsung nimbrung dan ikut komentar.
Mas Didik yang suka turing pakai Honda Tiger keluaran 1997, pasti menyempatkan waktu nimbrung di parkiran, masih dengan helm yang ditenteng dan penahan angin sebagai ciri khasnya. “Halo Bro, ayo dong bikin Kemon lagi, kangen aku,” katanya dengan suara khas, berat dan beraksen Jawa.
Memang di event akbar itu, ia nggak pernah absen. Sama halnya dengan Dody yang punya pembawaan riang dan gampang berbaur dengan siapa saja. Motor adalah sarana Dody untuk berduaan bersama putri sulungnya, Andrea Dorea Aviarini yang baru berumur 6 tahun. Yamaha Vega selalu menyertai dan putrinya, walaupun sekadar keliling kompleks rumahnya di Duta Bintaro Ciledug, Kunciran, Kecamatan Pinang, Tangerang.
“Mas Didik itu bisa berlama-lama ngobrol soal motor di parkiran kantor. Saya berharap ini bisa terulang kembali,” Begitulah harapan salah satu Desain Grafis MOTOR Plus, Sapta Nur Pangestu atau Apank. Ia punya banyak kenangan dengan brother yang satu ini.
Hal ini juga dialami Herry Axl, mat kodak MOTOR Plus. “Mas Didik selalu datang setiap saya balapan. Datang ke paddock membawa putranya untuk menumbuhkan kecintaan sang anak tercinta kepada dunia otomotif,” jelas Axl.
Dua hari sebelum kejadian naas itu, Hendra satu lift menuju parkiran. Dalam perjalanan sempat menanyakannya pulang naik apa. Dia menjawab, “Aku sekarang lagi off pakai Tiger. Ujung jari sebelah kanan masih sakit. Retak karena jatuh beberapa hari lalu,” bilangnya ketika itu. Mas Didik mengaku tidak kuat menahan nyeri di tangannya kalau harus ngerem.
Dalam kesempatan itu, MOTOR Plus juga menanyakan perihal keinginannya membawa anggota HTML turing dan mengunjungi markas Akademi Militer di Magelang pertengahan tahun ini. Namun ia menjelaskan rencana itu diundur karena ketidaksiapan internal. “Tahun depan sepertinya baru bisa,” ungkapnya.
Kami tentunya sangat berharap momen percakapan di parkiran bisa terulang lagi. Tapi kini kami ikhlas dengan kehendak Tuhan dan mendoakan keduanya bahagia di akhirat, menjadi penghuni surga yang selalu dalam keadaan menyenangkan. Amin ya Rabb! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR