“Itu hanya satu dari berbagai modus yang dilakukan maling pintar saat ini. Jadi kita memang harus lebih waspada dan mengetahui beberapa modusnya,” tegas AKP Rachmad Hariyanto, Wakasatserse Polres Tigaraksa, Tangerang. Apa aja modusnya? Ini dia.
Payudara 'maut'
Terjadi di Tangerang dan beberapa kota besar. Aktornya wanita. Menjerat lelaki hidung belang. Modusnya, berdiri di pinggir jalan dan menghentikan para cowok dengan alasan minta tumpangan. Selama di perjalanan, sang pencuri ini memprovokasi calon korban dengan merangsangnya.
Sang korban yang tidak kuat iman segera mencari lokasi sepi. Maklum, sang wanita ogah diajak ke hotel. Si maling pun buka baju dan memberikan buah dadanya untuk dinikmati. Sesaat setelah menikmatinya, korban merasa pusing dan tak sadarkan diri. Karena buah dada si maling sudah diolesi cairan mengandung bius.
Razia Gadungan
Dilakukan oleh 2 sampai 3 orang sekaligus. Memakai baju dinas polisi lengkap dengan tanda pangkat. Razia kerap dilakukan malam hari di lokasi sepi dan lolos dari pantauan polisi. Misalnya di perkampungan dekat komplek perumahan. Di lokasi seperti ini jarang sekali pengendara pakai helm. Apapun salahnnya pasti berimbas motor harus ditinggal. Gak pake helm, harus pulang ambil helm. Apalagi gak bawa STNK atau SIM, pasti disuruh pulang. Saat korban meninggalkan lokasi razia, motor segera diangkut.
Mobil & sopir sewaan
Si maling mendatangi rumah pemilik motor yang diiklankan di koran dengan memakai mobil dan supir sewaan. Sesampainya di rumah korban, maling pura-pura menawar harga, sementara si supir tidak boleh turun dari mobil dengan berbagai alasan. Setelah deal harga, si maling meminta coba tes dahulu. Jaminannya, tentu mobil dan supir yang nggak tahu apa-apa..
Pemilik motor juga tidak akan curiga. Tapi, setelah dua jam jajal motor, maling pun tidak kunjung tiba. Karena panik, sang korban pun menanyakan pada supir. Berikutnya sudah bisa ditebak. Supir pun tidak tahu menahu karena dia hanyalah supir mobil rental.
Mencari kontrakan
Si maling menemui tukang ojeg. Berlagak kenalan, sok akrab sembari mengorek hal-hal pribadi dari ojeker. Mulai rumahnya di mana, anaknya berapa dan sebagainya. Lalu si maling megajak mencari kontrakan sembari iming-iming duit ratusan ribu rupiah apabila dapat kontrakan dengan harga miring.
Ketika bertemu pemilik kontrakan, si maling ngaku sebagai saudara ojeker. Sementara tukang ojek, disuruh pergi dan minta dijemput satu jam lagi. Sepakat harga, sang maling pun meminjam motor untuk ke ATM atau sekadar beli rokok. Pemilik kontrakan tidak curiga, toh dia saudaraan dengan tukang ojeg yang dikenalnya.
Memacari Korban
Terjadi di Semarang. Korbannya para wanita. Si maling berlagak orang kaya dan pedekate dengan calon korban. Modusnya diajak ke restoran atau hotel mewah. Beralasan mobilnya sedang di bengkel, dia menyuruh sang wanita untuk membawa motornya.
Kalau sudah begitu, pasti yang jadi joki motor adalah sang cowok. Sesampai di restoran, pesan menu yang mahal. Lalu berlagak sakit perut sang maling pamit ke toilet dengan kunci motor masih dikantungi. Motor lenyap dan tinggal si wanita yang pusing tidak hanya kehilangan motor, tapi juga harus membayar tagihan makanan. Apes! (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR