“Dulu sistem lewat sablon. Hasilnya enggak begitu rapi dan warna yang dihasilkan nampak kurang keluar,” kata pria asli Cirebon ini.
Produksi jersey suami dari Ayuningtias sekaligus bos 3 Master Industries Digital Print ini punya khas pada bahannya.
“Dipilih yang berkualitas. Tak mudah robek tapi juga tak bikin gerah alias adem. Begitu juga bahan tinta yang enggak cepat pudar. Bahkan hingga tiga atau empat tahun,” ujar bos yang tengah kebanjiran order bikin jersey dari komunitas adventure, tim motocross, hingga grasstrack.
Order datang dari sekitaran Jawa Barat sampai beberapa kota luar pulau Jawa. “Bisa laku karena selain unsur ketelitian, memakai mesin sublimasi printing dari Epson. Mesin ini ngetop menghasilkan warna sangat detail,” tandas Wahyu.
Rahasia lain tak kalah penting, mesin buat ngepres. Pake hidrolik ukuran 120-110 cm. “Benar-benar bisa ngepres. Warna akan maksimal menempel pada kain dari kertas printing. Kelir luber atau berbayang, nggak akan ditemui,” tambah laki-laki kelahiran 1985 ini.
Urusan harga, satu jersey, antara Rp 125-150 ribu dan Rp 200-250 ribu (limited edition). “Soal harga bisa nego kok,” tutup pria pehobi berat adventure ini. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR