"Saat itu indikator temperatur mesin naik sekitar 85 derajat (Celcius). Karena AC enggak dingin lagi, saya langsung berhenti dan mengecek mesin. Ternyata air radiator di tabung reservoir berkurang banyak, meski putaran mesinnya masih normal," ungkap Jimmy.
Setelah menambah air radiator di tabung reservoir sebanyak dua gayung penuh, kata Jimmy, keesokan harinya Ia mengecek di kolong mobil apakah terdapat kebocoran air dari radiator. Ternyata tidak ada tetesan air sedikit pun.
Setelah memeriksakan Fiesta tipe S produksi 2011 miliknya ke salah satu bengkel resmi (beres) Ford di daerah Bogor tempatnya berdomisili saat ini, pihak bengkel menyatakan bahwa suara bising tadi disebabkan dari komponen water pump-nya.
Karena beres Ford itu tak memiliki stok water pump pengganti, Jimmy pun dirujuk ke beres Ford di Jakarta. Setelah dilakukan diagnosa, pihak bengkel juga mengamini kalau komponen tersebut mengalami kebocoran.
Sebab menurut service advisor di salah satu beres Ford di Jakarta tempat Jimmy dirujuk, kalau cairan radiator berkurang cukup banyak tapi tidak ada tetesan air, biasanya disebabkan dari water pump yang mengalami kebocoran.
Namun bagi pemilik Fiesta lainnya yang mengalami masalah sejenis tidak perlu risau, terutama jika mendadak mengalami kepanasan akibat embusan angin AC mobilnya tidak lagi sejuk. Sebab menurut Lea Kartika Indra, Communications Manager PT Ford Motor Indonesia (FMI), kasus kebocoran pada water pump Ford Fiesta ini sangat jarang terjadi.
Seandainya terjadi, lanjut Lea, silakan langsung membawa kendaraan Anda ke beres Ford terdekat untuk dilakukan pengecekan, dan apabila diperlukan servis atau penggantian spare part sudah termasuk dalam garansi 100 ribu km atau 3 tahun. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR