Upgrade paling ‘sopan’ adalah turbo low boost.
"Turbo low boost bisa dikatakan memiliki range mulai 0,5 bar sampai 1,4 bar, lebih dari itu bisa dibilang high boost," ungkap Ovi Sardjan, tuner andalan bengkel Khatulistiwa Motorsport di Jl. Pramuka Raya Kav.69, Jakpus.
Nah, untuk mesin diesel masa kini, kebanyakkan turbo sekarang sudah berada di rentang tersebut.
Pilihan pertama bisa dengan memaksimalkan kerja mesin aslinya. Piggyback tentu jadi pilihan paling ekonomis. Misalkan saja dengan merek Dastek Unichip yang berkisar Rp 5 jutaan.
Piggyback berguna untuk membaca posisi kevakuman mesin sampai turbo mencapai boost maksimal. Juga untuk menipulasi data debit injektor yang bakal disemprot dan memutus boost cut sensor.
"Enaknya mesin yang sudah dilengkapi turbo, relatif lebih mudah untuk upgrade. Tinggal maksimalkan lewat piggyback dan module control turbo, kerja turbo yang hanya di kisaran 0,5 bar bisa dimaksimalkan hingga 2 bar," sambung pria yang rajin senyum ini.
Nah, untuk mesin diesel masa kini, bisa diperkirakan tenaga yang dicapai bisa naik 15 dk sampai 18 dk, hanya dari kenaikkan 0,1 bar turbo. Dengan catatan melalui program safe tuning alias jangan terlalu ekstrem. Wahh, tinggal kali saja besaran boost yang ada dari tenaga standar mesin.
"Oiya, untuk mobil bertransmisi otomatis, sebaiknya pasang juga automatic cooler, soalnya beban transmisi juga bertambah," wanti Ovi.
Segenap ubahan di atas dijamin membuat tenaga mesin lebih beringas. Ketika mesin semakin besar, artinya butuh asupan bahan bakar lebih banyak.
Kalau semua sudah dikerjakan, paling akhir adalah penggunaan bahan bakar yang sesuai.
Editor | : | billy |
KOMENTAR