Sistem 2-way speaker berupa tweeter dan midbas
MULTI DRIVER
Kelemahan utama dari komponen speaker, meski produknya sudah terkenal sekalipun, adalah ketidakmampuan mengurai frekuensi di semua level nada.
"Sebab sampai saat ini, tidak ada satupun speaker yang sanggup mereproduksi suara di semua rentang frekuensi, yang menjadi jangkauan dari pendengaran telinga manusia normal," ungkap Maslim Djanuanto, instalatur Basis Audio di rukan Taman Meruya, Kembangan, Jakbar.
Berdasarkan hukum fisika, rentang pendengaran kuping manusia normal mulai dari 20 Hz sampai 20 kHz. Sedangkan komponen penyuplai reproduksi suara tadi, tidak ada yang sanggup meladeni di semua rentang pendengaran tersebut.
Maka terciptalah satu sistem yang disebut multi driver, yang diterapkan pada home maupun car audio. Penerapan multi driver ini dapat Anda cermati dengan adanya beberapa tipe speaker dengan model terpisah.
Speaker model terpisah atau biasa diistilahkan dengan sebutan speaker split ini, terbagi dalam beberapa jenis. Yaitu tweeter, midrange serta midbass.
Model coaxial merupakan implementasi dari sistem 2-way atau 3-way dalam suatu kesatuan
Komponen yang disebut dengan tweeter, dimensinya paling kecil di antara midrange maupun midbass. Speaker ini bertugas menyuplai frekuensi tinggi (high), mulai 5 kHz hingga 20 kHz.
Sementara midrange meladeni frekuensi di level 200 Hz-5 kHz. Dan midbass berperan mereproduksi nada di frekuensi menengah, mulai 50 Hz sampai 4 kHz.
Berdasarkan pembagian level frekuensi dari tiap komponen tadi, bisa disimpulkan kalau masing-masing speaker (tweeter-midrange-midbass) memiliki keterbatasan kemampuan, terutama untuk menyuplai suara di rentang pendengaran telinga manusia normal.
Sehingga sistem 2-way maupun 3-way yang digunakan pada instalasi car audio, merupakan cara untuk melengkapi semua frekuensi suara, agar komposisinya terdengar sempurna di telinga pendengarnya. (mobil.otomotifnet.com)
| Editor | : | billy |
KOMENTAR