Menggantung wiper terlalu lama sehabis mencuci atau saat parkir di lahan terbuka bisa merusak wiper blade
Hal ini bisa disebabkan beberapa hal yang tak melulu berasal dari wiper blade. “Saya baru ganti karet wiper tetapi tak bisa maksimal menyeka air saat hujan,” jelas Tommy, pembesut Toyota Avanza G keluaran 2009.
Sangat mungkin biang keladi berasal dari permukaan kaca. Untuk itu tak ada salahnya melakukan pemeriksaan. Langkah pertama adalah memastikan kondisi permukaan kaca depan (windshield) dalam kondisi baik.
Bila permukaan kaca depan dipenuhi oleh jamur atau water stain akibat sisa air yang mengering, tak ubahnya kaca di-coating secara alami oleh lapisan berdaya gesek tinggi.
Padahal wiper blade baru bisa efektif bila permukaan kaca minim daya gesek alias licin. “Gunakan cairan penghilang jamur agar lapisan alami berdaya gesek tinggi tadi hilang,” ujar Freddy Hermawan dari New Face Paint Factory, spesialis body repair dan salon mobil.
Bisa juga lantaran kebiasaan menggantung wiper blade dalam waktu lama seperti yang banyak terjadi di lahan perkantoran terbuka. Maksudnya baik agar debu dan kotoran tak menempel pada sisi wiper blade.
Tetapi justru sebaliknya akan mengubah bentuk atau kontur karet wiper karena panas atau terjemur matahari. Sama halnya dengan penggunaan wiper stand yang membuat wiper blade menggantung alias tak menempel dengan kaca depan.
Kontur karet wiper yang berubah tadi menjadi kurang ngeplak dengan permukaan kaca, sehingga saat wiping tak semua permukaan kaca terkena sapuan karet wiper.
Wiper blade yang terbuat dari karet juga rawan bergelombang akibat digantung sehingga sapuan pada permukaan kaca depan tak bisa 100%.
“Lebih baik biasakan menghalau debu dan kotoran dari wiper blade dengan mengibaskan debu yang menempel dengan mengetukkan wiper blade ke kaca depan,” jelas Freddy lagi. Sedikit repot tetapi lebih efektif karena tak merusak wiper. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR