Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

All About Suzuki Swift 2005-2010 (Bag.1) Servis Rem

billy - Selasa, 25 Oktober 2011 | 15:32 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption
 
JAKARTA - Pasar small hatchback memang menggiurkan. Tak heran bila APM (Agen Pemegang Merek) memiliki gacoan masing-masing untuk mobil berukuran compact.

Sama halnya dengan kubu Suzuki yang memiliki Swift dan  sudah wara-wiri sejak 2005 di Tanah Air. Sebagai besutan yang lincah untuk lalu lintas padat, Swift memang memiliki kelebihan.

Dimensi sedikit lebih besar sehingga menjanjikan ruang kabin lebih lapang ketimbang rival utamanya macam Toyota Yaris atau Honda Jazz. Selain itu pula, dibekali mesin berteknologi VVT yang pastinya bisa menekan angka konsumsi. Pendek kata, mobil berlogo ‘S’ ini memang layak dipertahankan.

Hanya saja, jangan pernah lupa untuk melakukan perawatan, apalagi mobil dijadikan sebagai ‘kuda’. Utamanya di daerah kaki-kaki, suspensi dan transmisi yang memang rawan rusak.

Swift terlahir dalam beberapa varian dan 2 macam transmisi. Transmisi matik 4-speed dan manual 5-speed. Keduanya memiliki problem berbeda.

“Apapun tipe yang dimiliki konsumen, selama melakukan perawatan berkala dan rajin melakukan servis bisa terhindar dari biaya perbaikan yang lebih besar,” jelas Pendi, kepala bengkel Suzuki Kebon Jeruk, Jakbar.

Setuju!


Rem
Pengurang laju, terdiri dari kampas rem, cakram atau tromol serta beberapa komponen pendukung seperti master dan sleve sebagai pendorong fluida untuk menekan piston pada kaliper di depan dan belakang (di dalam tromol).

Namun, perangkat yang umumnya diganti adalah kampas rem. Di pasaran, harga kampas rem ini berada di kisaran Rp 450-500 ribu (Jepang) sementara harga parts orisinal dihargai Rp 675 ribu. "Kalau belakang umumnya pakai yang orisinal, Rp 550 ribu," tutur Akhaw. Cukup jarang toko onderdil menyediakan kampas rem belakang di luar orisinal, karena harganya tak terpaut terlalu jauh.

"Orang biasanya memilih yang orisinal saja," jelasnya.
Sementara hal yang sering terjadi, cakram baret atau peyang. "Harga cakramnya sendiri Rp 450 ribu," jelas lelaki berkacamata itu.

Sementara, jika masih dalam toleransi, bisa saja dibubut, seperti sekadar baret di sisi cakramnya. Ongkos bubut rata-rata Rp 150 ribu per cakram.  (mobil.otomotifnet.com)

Kampas rem depan : Rp 774.800/set
Kampas belakang : Rp 458.500/set

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa