Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Wuih, 314 Mobil Toyota Fuel Pump-nya Jebol!

billy - Kamis, 23 Juni 2011 | 06:02 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

JAKARTA - Kasus fuel pump ngadat atau jebol beberapa bulan belakangan menjangkit lagi. Diindikasikan dari banyaknya mobil-mobil mogok tiba-tiba. Padahal akhir tahun lalu kasus ini sempat hilang. Namun sekarang sejumlah ATPM mobil menemukan kasus serupa, dengan tren meningkat. Waduh!

Seperti rekap di sejumlah bengkel resmi Toyota Auto2000 di Jakarta dan sekitarnya. Mereka mengeluhkan mobil-mobil pelanggannya harus diderek lantaran mogok akibat fuel pump (FP) jebol. Akhirnya permintaan peranti penyedot bahan bakar itu melonjak.

"Penggantian FP adalah hal yang normal, tetapi permintaan penggantian FP di bengkel Auto2000 mulai meningkat sejak akhir Mei 2011. Data di bengkel Auto2000 permintaan penggantian FP sebanyak 314 unit sejak 30 Mei sampai 13 Juni 2011," jelas Handi K Halim, Aftersales Division Head Auto2000, di Sunter, Jakut.

Bahkan, dihitung peningkatan penggantian FP di Auto2000 cukup signifikan. Di bulan Januari-Mei 2010 misalnya, terhitung ada 544 unit mobil. Sedangkan pada Januari-Mei 2011, melonjak hingga mencapai 1.169 unit mobil.



 Ini dia mobil yang sedang diangkut karena fuel pump jebol. Foto diambil pada 9 juni 2011
Dari hasil temuan tim Auto2000, kejadian mogoknya mobil pelanggan yang diakibatkan karena tidak berfungsinya FP lebih karena macetnya bearing/shaft atau adanya sumbatan di saluran. "Bearing macet dapat terjadi akibat endapan bahan bakar yang menyebabkan lengket bearing/shaft FP sehingga pompa tidak dapat berputar," beber Handi.

Saat meminta konfirmasi ke produsen bahan bakar Premium, Moch Harun selaku Vice President Corporate Communication   PT Pertamina Tbk. menjelaskan kalau kasus tersebut belum ada laporannya. "Tapi sebenarnya enggak bisa nyalahin kita. Dan gak ada perubahan spek Premium," katanya.

Karena, menurutnya, dari spek kendaraan saat ini pun sudah seharusnya memakai bensin jenis Pertamax. Kalau spek kendaraan memang tidak cocok ya gak bisa dipaksain. "FP kan terendam dalam bensin. Mungkin saja bahan FP memang tidak cocok untuk bensin Premium," tegasnya.

Namun begitu, Harun mengakui kasus ini harus segera diantisipasi dan diselesaikan masalahnya. Terutama bagi pihak Pertamina. "Kita akan turunkan tim untuk investigasi dalam waktu dekat ini," sahut Harun saat dikontak via ponselnya (21/6).

Waspada lah.  (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa