“Umumnya SUV dan D-Cab yang pasang bullbar. Kalau untuk harian, sekadar untuk tampilan saja,” sahut Robert, punggawa workshop Rascar di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.
Fungsi bullbar adalah untuk melindungi mobil dari benturan di depan-belakang. Varian bullbar pun beragam, namun yang paling umum digunakan ada 3 model. Yakni heavy duty, model ‘A’ atau model kaca mata. “Ketiga model tersebut memiliki konstruksi dan kekuatan berbeda,” tambah Robert.
Tentunya, beragam model bullbar tersebut, punya fungsi dan kekuatan yang berbeda-beda. Untuk itu, simak penjelasan berikut.
bullbar model heavy duty Bullbar model heavy duty, tak disarankan untuk digunakan harian. Lantaran bobotnya yang berat dan berpotensi menimbulkan kerusakan lebih parah jika terjadi benturan
Model heavy duty biasa disebut ala ARB atau full bumper. Disebut heavy duty lantaran konstruksi bullbar seperti ini, dibuat sangat kokoh dan mampu membuat SUV atau D-Cab menjadi lebih sangar. Namun konsekuensinya, bullbar heavy duty memiliki bobot yang cukup berat dan harus melepas bumper depan untuk pemasangannya.
“Kalau yang heavy duty, bobotnya antara 30-60 kg, lantaran materialnya menggunakan baja,” terang Iwan Sugi dari 4x4 Specialist, di bilangan Kedoya, Jakarta Barat.
Bullbar heavy duty bisa langsung dipasangkan pada sasis depan dengan menggunakan baut ukuran 19 mm sebanyak 8 buah. Saat ini telah tersedia untuk berbagai macam jenis SUV dan D-Cab buatan Jepang. Harga bullbar heavy duty berkisar antara Rp 6,5-16 juta untuk merek branded seperti ARB, CarryBoy, MCC dan Forest.
Sementara untuk buatan lokal, berkisar antara Rp4-5,5 juta. Bullbar model ini tidak disarankan untuk digunakan pada mobil harian. “Selain berat, takutnya kalau terjadi kecelakaan, kerusakan yang ditimbulkan bullbar sangat besar pada mobil atau pengguna jalan lainnya,” wanti Iwan.
Ingin lebih praktis, bisa menggunakan bullbar model A atau model tempel. Pemasangannya lebih mudah, lantaran tak perlu melepas bumper depan dan hanya diikat pada sasis depan dan dudukan plat nomor. Materialnya sendiri ada yang menggunakan besi atau dibalut dengan lapisan karet tebal. Harga bullbar model A berkisar antara Rp1-3,5 juta.
Jika ingin tampil lebih minimalis, bisa memilih bullbar model kaca mata. “Disebut kaca mata lantaran konstruksi bullbar-nya mengikuti bentuk lampu depan,” ujar Robert.
Namun untuk kekuatan, bullbar model ini tak sekuat kedua model bullbar sebelumnya. Karena memang bertujuan hanya untuk mempercantik tampilan SUV dan D-Cab. Materialnya terbuat besi berbalut lapisan karet yang dipasang di sasis depan. Harga bullbar model ini berkisar antara Rp 800 ribu sampai 3 jutaan.
“Bullbar model kaca mata paling pas untuk keperluan harian. Selain ringan, jika terjadi kecelakaan, kerusakannya tidak separah model heavy duty,” sahut Iwan.
bumper guard Bumper guard tak bisa melindungi dari benturan lantaran konstruksinya yang kurang kokoh
Bagi pemilik MPV, bisa menggunakan bumper guard untuk melindungi bagian depan-belakang mobil dari benturan. Namun perlu dicatat, bumper guard hanya bisa melindungi dari benturan ringan, lantaran konstruksinya yang tak sekokoh bullbar.
Untuk saat ini, bumper guard hanya tersedia untuk Toyota Kijang Innova, Avanza dan Daihatsu Xenia. Pemasangannya di sasis depan atau belakang dengan menggunakan baut ukuran 19 inci. Harga bumper guard berkisar antara Rp 250-400 ribu. (mobil.otomotifnet.com)
Property by:
RASCAR
Pasar Mobil Kemayoran blok A75-76
Jakarta Pusat
Tlp. (021) 65867450
4x4 SPECIALIST
Jl. Lontar Raya No. 327
Tanjung Duren, Jakarta Barat
Tlp. (021) 56967656
Editor | : | billy |
KOMENTAR