Pasalnya kabin paling belakang, tepatnya di balik jok baris ketiga, kerap dimanfaatkan pemiliknya buat menaruh barang bawaan.
"Kalau sedang mengantar istri belanja bulanan, bangku paling belakang biasanya saya lipat supaya semua barang belanjaan bisa masuk. Kalau ada boks subwoofer justru bikin repot, karena mesti digeser-geser agar tidak menghalangi dan takut kepentok," ungkap Aji Sudarno, pemilik Avanza G 1.3 VVTi tahun 2007 ini.
Menurut Aji, sebelumnya pernah pakai subwoofer 12 inci berikut boks standar (model kotak), dan posisinya menghadap ke belakang mepet ke backdoor (Gbr.1).
Namun, menurut Andrie Wijaya, instalatur Bassindo di ruko SPBU Kelapa Gading Boulevard, Jakut, penempatan subwoofer menghadap langsung dengan backdoor, meskipun sudah pakai boks, tidak banyak mendongkrak suara bass lebih beringas.
"Cukup pakai subwoofer aktif model slim, efek dentuman nada low lebih terasa," pungkas Andrie.
Pilihan subwoofer aktif model slim, saat ini cukup beragam di pasaran (Gbr.2). Bahkan merek lokal (home brand) sekalipun, kualitasnya cukup baik sekadar buat keperluan harian.
Kelebihan subwoofer tipis ini, selain mudah diletakkan di bawah jok depan (pengemudi atau penumpang), cutting frekuensi yang membekalinya sudah dirancang lebih presisi, meski tak memakai boks.
Urusan kualitas suara, paduan nada high-mid-low lebih terdengar imbang. Meskipun tipe ini umumnya hanya dibekali diameter konus 8 inci, namun kemampuan melecut frekuensi rendahnya lebih bengis, ketimbang model konvensional dengan boks model standar (kotak). (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR