Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Nebeng, Nikmati Mobil Pribadi dengan Tarif Angkot

billy - Rabu, 10 Juli 2013 | 11:27 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

Salah satu wadah terbesar yang mengumpulkan para penebeng dan pemberi tebengan di wilayah satelit Jakarta adalah www.nebeng.com. “Sejak saya buat tahun 2005, sekarang memiliki sekitar 49 ribu anggota dari sekitar Jabodetabek,” kata Rudyanto, penggagas www.nebeng.com.

Rudyanto membuat website ini berawal dari kegalauannya menghadapi macet tiap hari menempuh perjalanan ke kantor antara BSD-Cakung. Motonya, dua mobil jadi satu mobil, hemat BBM 50 persen. Dari awalnya hanya website, berkembang jadi nebeng.info untuk berbagi kendaraan saat mudik dan kombeng atau komunitas nebeng, forum untuk berbagi aneka informasi antar anggota.

“Di tol penuh mobil yang isinya cuma satu orang. Kalau 2 orang di 2 mobil aja digabung jadi 1, kan lumayan mengurangi macet. Bonusnya hemat,” lanjut Silvia Setiadarmo, programmer yang sehari-hari mengelola operasional nebeng.com.

Website ini mempertemukan pemilik mobil atau pemberi tebengan dengan penebeng. Anggota mencari pemberi tebengan atau penebeng sesuai area tempat tinggal atau tujuan. “Kita hanya mewadahi, proses janji ketemu, tarif dan operasional nebengnya, semua diatur sendiri oleh pemberi tebengan dan penebeng,” terang Silvia.

No caption
No credit
No caption

Berbagi kendaraan memang memberi banyak keuntungan. Dari hemat ongkos BBM, tol, perawatan kendaraan sampai mengurangi stres. Sistemnya bervariasi, dari membayar tiap perjalanan ada juga yang gratis tapi bergantian memakai mobil.

“Ide dasarnya adalah berbagi kendaraan. Ongkos BBM memang tidak 100 persen hilang, tapi lumayan berkurang. Membantu banget, apalagi sekarang BBM lagi naik,” kata Rudy.

Tarif bervariasi tergantung kesepakatan dan jarak tempuh, berkisar Rp 5 sampai 12 ribuan. Tidak lebih murah dari angkutan umum, tapi penumpang mendapat keamanan dan kenyamanan kendaraan pribadi. “Selain hemat, pemberi tebengan jadi ada teman di jalan. Lumayan mengurangi stres,” ujar pelaku usaha di bidang informasi ini.

OMPRENGAN


Banyak pemilik kendaraan pribadi menyediakan mobilnya untuk angkutan bersama, atau biasa disebut omprengan. Calon penumpang biasanya berkumpul di titik-titik tertentu seperti sekitar pintu tol. Di jam sibuk pagi saat berangkat kantor, penumpangnya bisa berebut seperti naik angkutan umum biasa. Tapi tidak seperti angkutan umum, pemilik mobil membatasi jumlah penumpang sesuai kapasitas kendaraan.

“Banyak orang-orang kantoran yang awalnya menyediakan mobilnya untuk barengan untuk menghindari 3 in 1. Yang begini mobilnya lebih nyaman, biasanya Avanza, Innova atau Kijang. Enggak seperti yang niat menyediakan omprengan, bangku mobilnya dimodifikasi jadi kayak angkot,” terang Carmelita, karyawati di kawasan Sudirman yang biasa menggunakan omprengan dari Tangerang.

Sekali jalan, omprengan ini mematok tarif mulai Rp 5 ribu untuk jarak tempuh Tangerang atau Bekasi. Dari awalnya berbagi kendaraan, menghindari 3 in 1 sampai ngirit, hubungan para pengguna ini banyak yang berkembang jadi seperti komunitas.

“Lama-lama jadi kayak langganan, tukar nomer handphone. Kalau pemilik mobil mesti keluar kota, dia ngabari kalau besok enggak bisa. Sampai ada yang bikin arisan atau ngundang kawinan,” bilang Carmel sambil tertawa. (mobil.otomotifnet.com)

Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa