Menurut dealer di kawasan Ciledug, Jakarta Barat, itu dikarenakan saat ini tengah terjadi kekosongan material STNK, BPKB, TNKB dan mutasi hingga 6 bulan ke depan yang merupakan persoalan nasional se-Indonesia. Informasi itu tertulis dalam foto copy-an yang diterima kawan redaksi tersebut.
Soal kekosongan material STNK dan BPKB ini ternyata jauh-jauh hari sudah diatur antisipasinya oleh Kapolri melalui surat telegramnya kepada seluruh jajarannya pada 14 Februari 2013. Di telegram itu dijabarkan kalau tengah terjadi kekosongan material dan kepada konsumen akan diberikan SKPD (surat Ketetapan Pajak Daerah) sebagai ‘STNK’ sementara yang berlaku 6 bulan.
Di belakang surat ini tertera cap yang dikeluarkan Dispenda dan memiliki legalitas sama dengan STNK aslinya. Jadi jangan takut kena tilang. Setelah masa berlaku itu habis baru akan diganti dengan STNK yang asli dan tidak dipungut PNBP lagi. Demikian pula buat BPKB, konsumen akan diberikan surat keterangan pengganti sementara sembari menunggu aslinya terbit.
Kenapa material itu bisa kosong? Jawaban yang pasti belum dapat OTOMOTIF terima dari pihak kepolisian lalu lintas. Ada yang bilang saat ini masih dalam tahap lelang pengadaan barang. Ada lagi yang mengatakan karena proses pencetakan STNK dan BPKB belum dimulai. Sementara dari biro jasa didapat informasi kalau kertas STNK akan diganti baru karena versi lamanya mudah dipalsukan. Beda lagi dengan keterangan Samsat Depok. “Tidak ada masalah kok dengan pembuatan atau perpanjangan STNK,” sahut Iptu Tri Gunawan, Pamin TU Samsat Depok. Yang jelas, meski tanpa STNK asli kendaraan Anda tetap dijamin aman meluncur di jalan sembari menunggu STNK asli. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR