Hal ini disampaikan oleh beberapa pemilik toko di PMK. “Iya benar, sejak bulan Januari kami sudah diberi tahu untuk pindah. Karena pada 1 Mei nanti, bangunan sudah dibongkar. Pengosongan toko paling lambat tanggal 30 April nanti,” papar Chandra, pemilik gerai aksesoris, Karunia Agung Motor saat dihubungi Otomotifnet.com pada Selasa (12/2).
Dirinya menambahkan jika pengosongan lahan terkait dengan pergantian pengelola. Dimana PT Sasamu Artaganda yang telah mengelola PMK sejak tahun 1995 sudah tidak berwenang atas lahan PMK. “Belum ada kepastian mengenai kelangsungan PMK. Apalagi sudah ada surat edaran sejak 16 Januari lalu,” ungkap Chandra.
Lebih lanjut, Chandra juga menyatakan jika pengelola tak menyediakan relokasi bagi para pedagang. Sehingga para pedagang PMK terpencar-pencar. “Ada yang pindah ke Bandung, Mega Glodok Kemayoran atau Bursa Otomotif Sunter. Bahkan beberapa pedagang memilih menghentikan usahanya dan menunggu sampai ada kejelasan,” tutur pria ramah ini.
Lain lagi yang diungkapkan Uun dari Oto Spoiler. Meski mengetahui mengenai edaran tentang pembongkaran PMK, namun masih menyangsikan kabar tersebut. “Kabarnya masih simpang siur. Ada yang bilang masih dapat bertahan walau ganti pengelola. Ada juga yang bilang pembongkaran akan terus berlangsung,” jelasnya.
Uun melanjutkan, jika pengelola selanjutnya bisa saja kembali tertarik melanjutkan PMK. “Omset dari PMK kan tidak sedikit. Masa sih, dengan omset besar dan toko yang mencapai ratusan pengelola nggak sayang dengan potensi pasar di PMK,” tuturnya saat dihubungi via telepon.
“Lagi pula sosialisasinya terlalu mepet kalau sampai jadi ditutup April nanti. Dan kedepannya belum jelas akan dibuat apa lagi lahan PMK ini. Kan sayang kalau lahannya didiamkan,” pungkas Uun.
Sebagai catatan, saat ini PMK menaungi lahan seluas 8 hektar dengan jumlah showroom mobil sebanyak 200 gerai dan toko onderdil sebanyak 800 buah. (mobil.otomotifnet.com)
Editor | : |
KOMENTAR