Perubahan regulasi teknis MotoGP musim 2014 ini mengharuskan semua tim menggunakan ECU Magneti Marelli yang ditentukan Dorna. Meski buat tim ‘Factory’ masih memiliki keleluasaan mengembangkan sendiri perangkat lunak buat ‘otak’mesin motor itu. Shuhei Nakamoto, Vice President HRC menyebut salah satu tantangan teknis menerapkannya di motor adalah adaptasi software ECU Honda dari sistem elektronik buatan sendiri sebelumnya dengan perangkat keras ECU standar yang baru.
“Seperti berpindah komputer dari Mac ke Windows. Kami beralih dari ECU Honda ke Magneti Marelli. Biaya totalnya sangat besar. Kami juga harus membeli sistem analisis data dari Magneti Marelli. Biayanya tak bisa dipercaya,” tukasnya.
“ECU Honda tahun lalu lebih kecil, lebih murah dan punya kapasitas lebih besar! Hardware Magneti Marelli lebih mahal 50 persen dari Honda. Sangat mahal. Hardware, analisis data, software, benar-benar tak dapat dipercaya,” lanjutnya. (otosport.co.id)
Editor | : |
KOMENTAR