Jika diperhatikan dengan seksama, cara menikung Doni atau pembalap asal Asia kebanyakan dengan cara pembalap Eropa, sepertinya memang cukup besar. Dimana pembalap Eropa selalu menunjukkan gaya menikung yang sangat maksimal.
“Memang ini adalah perbedaan paling besar di Moto2. Kalau mau masuk tikungan, antara proses tutup tuas gas, tekan rem, kemudian berbelok sambil buka menggantung bukaan gas, jadi hal tersulit. Kebanyakan motor mengalami chatter (getaran berlebih), ketika dipaksakan. Makanya kebanyakan pembalap memindahkan distribusi bobot motor ke bagian depan saat menikung,” jelas Doni.
“Tujuannya adalah agar bobot motor terletak pada bagian depan. Grip depan bisa lebih baik, motor jadi mudah dikendalikan sementara ban belakang mengambil peran penting untuk mengarahkan motor. Cara ini juga membuat pembalap bisa menikung dengan sangat cepat,” bebernya.
Cara yang paling tepat untuk memindahkan distribusi bobot motor ke bagian depan, adalah dengan cara mencondongkan badan ke depan, seperti yang dilakukan Marc Marquez saat di Moto2. Nah inilah yang masih sulit diterapkan oleh pembalap dari Asia. Lantaran karakter cara bawa motor Supersport masih melekat.
Sekarang tinggal mencari cara tercepat untuk melakukan adaptasi dengan motornya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR