Jika diperhatikan dari sisi layout, sisi kanan ban hanya terpakai pada 4 tikungan. Yaitu tikungan 1, 3, 4 dan 12. Selebihnya adalah tikungan ke kiri dengan rata-rata bukaan gas lebih dari 50 persen. Antara tikungan keempat dan tikungan 12, ada 7 tikungan ke kiri yang memang tergolong tikungan cepat.
Lantaran maksimalisasi penggunaan ban hanya pada bagian kiri saja, secara otomatis temperatur bahu kanan ban jadi turun. Kemudian baru digunakan lagi di tikungan ke-12 dalam temperatur yang tidak ideal, membuat kebanyakan pembalap di mengalami insiden di tikungan ini.
“Bridgestone harus lebih lihai melihat kondisi ini. Dalam banyaknya insiden, rata-rata melakukan tikungan cepat ke kanan setelah melalui 7 tikungan ke kiri. Harusnya jika menggunakan ban depan asimetris, ini tidak akan terjadi,” klaim Rossi.
Anggapan yang sama juga diutarakan oleh Andrea Dovizioso yang mengalami insiden di tikungan 12. Menurutnya, sudah tiba waktu untuk menggunakan ban asimetris pada bagian depan, jika kondisi sirkuit seperti Sachsenring.
“Seharusnya kalau memakai ban asimetris, rasanya akan mengurangi insiden di tikungan 12. Ban yang kami gunakan sekarang, kasusnya sama dengan MotoGP Malaysia. Bagian kiri bekerja dengan baik, sementara bagian kanan tidak,” imbuhnya.
Sebenarnya Bridgestone sendiri sudah pernah memasok ban asimetris untuk diujicoba para pembalap. Tapi ternyata kebanyakan diantaranya tidak menyukai karakter yang ditawarkan. “Katanya beberapa pembalap sudah mengetes ban itu dan tidak menyukainya. Saya sendiri belum pernah mencobanya, mungkin sekarang saatnya kita coba lagi,” pungkas Rossi. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR