“Redding adalah pembalap yang sangat menarik bagi kami. Ia menunjukkan betapa kompetitifnya ia, pasti ia menjadi aset paling penting bagi motor manapun yang butuh pembalap bagus. Tapi kami di Honda juga tidak bisa menjamin tempat untuknya di motor prototipe, lantaran kontrak pembalap masih berlaku,” ujar Livio Suppo selaku prinsipal tim Repsol Honda.
“Memang masih terlalu awal berbicara tentang kesepakatan untuk menjadi pembalap di motor prototipe, tapi pembalap akan menarik jika ia masuk ke MotoGP menggunakan motor replika RC213V. Nah, setelah setahun kemudian, baru diberikan kesempatan untuk menjajal motor prototipe,” imbuhnya.
Ketertarikan yang sama juga sudah diperlihatkan dengan jelas oleh tim Ducati. Meski pernah ditelantarkan Ducati setelah melalui proses pengetesan di akhir musim 2012 lalu, tapi musim ini ia bisa membuktikan talentanya.
“Ducati sudah melakukan pengetesan bersama Redding tahun lalu. Dari sana kami terus menjaga hubungan dengannya. Bukan hanya Redding, tapi tim Marc VDS juga menjadi tim yang punya kapabilitas besar. Makanya tahun lalu kami sempat ingin menjadikan mereka sebagai tim satelit Ducati. Sekarang kami sedang melihat, apakah ada kesempatan bekerja sama dengan pembalapnya, atau timnya atau keduanya,” timpal Paolo Ciabatti, Direktur Riset dan Development di Ducati.
Jika melihat kedua tawaran yang ada di atas, sepertinya porsi untuk membalap menggunakan motor prototipe akan cukup besar di Ducati. Lantaran Honda hanya menawarkan membalap menggunakan motor replika RC213V. Tapi pilihan lain juga akan sangat menarik, dimana tim ini bisa menggunakan mesin prototipe dari Yamaha, meski harus membeli sendiri rangka dan komponen lain motor tersebut. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR