Namun baru-baru ini Rossi justru membocorkan mengapa Ducati sulit berkembang. Diantaranya adalah karena tim ini sangat menjaga idealismenya sebagai sebuah pabrikan motor yang punya pakem tersendiri. Saking menjaga idealisme tersebut, Ducati bahkan terkesan ogah menerima kritik dari para pembalapnya. Tidak heran jika ia membandingkannya dengan tim Honda dan Yamaha.
“Ketika anda berbicara dengan tim teknis Honda dan khususnya Yamaha, jika anda mengatakan sesuatu yang salah pada motor mereka, bagi tim teknis asal Jepang itu menjadi masukan sangat berarti. Bahkan mereka menganggap hal ini sangat positif, karena dengan begitu mereka tahu mau dikemanakan arah pengembangan motor. Hal ini tidak terjadi di tim Ducati,” klaim Rossi.
“Kalau pun anda mengkritik sesuatu di motor Ducati, mereka tidak mempercayai anda 100 persen. Hal kedua yang mungkin sangat lucu adalah mereka jadi marah karena seorang pembalap mengatakan motor mereka memiliki masalah,” paparnya.
Wah, kalau kejadiannya seperti itu, mungkin dipecatnya Filippo Preziosi dari jabatan sebagai General Manager Ducati Corse, wajar dilakukan oleh Audi sebagai pemegang saham baru di Ducati. Mungkin saran dari Rossi ini, akan jadi masukan berarti bagi Ducati untuk lebih membuka diri pada kritikan pembalapnya. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR