“McLaren adalah tim yang mampu mendidik pembalap pemula dengan sangat baik. Contohnya Lewis Hamilton, ia bergabung di Formula 1 tanpa pengalaman sedikit pun. Tapi tim ini berhasil menggarap talentanya dengan sangat baik, sehingga mampu tampil apik meraih kemenangan dan akhirnya jadi jawara di F1. Saya ingin mendapatkan porsi pembinaan talenta yang sama dengannya,” ujar Perez.
“Saya rasa tim sangat pantas melakukan tekanan moral pada pembalap. Mereka pantas menuntut pencapaian kemenangan dari seorang pembalap, jika memang mereka sudah memberikan mobil yang mampu meraih kemenangan. Apabila mereka sudah melakukan itu dan sang pembalap tetap tak berprestasi, maka pembalap tersebut tidak pantas berada di tim bersangkutan,” paparnya.
Antusiasme besar yang ditunjukkan oleh Perez sebagai pembalap pemula untuk tim papan atas seperti McLaren, patut diapresiasi. Apalagi ia diprediksi bakal jadi pembalap masa depan di F1. Paling tidak ia bisa mendukung rekan setimnya untuk meraih kemenangan atau sesekali meraih finish di podium. Semoga saja! (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR