Tentunya ini adalah sebuah keuntungan tersendiri jika temperatur trek sama di saat sesi latihan dengan saat balapan berlangsung nanti. Para pembalap yang mampu melakukan lap banyak tersebut pun bisa jadi hanya mengaplikasikan strategi sekali pit stop saja.
“Degradasi ban saat balapan berlangsung akan jadi fokus utama dan pastinya akan sangat ketat antara para pembalap. Ferrari adalah salah satu mobil yang mampu menggunakan tingkat degradasi ban tidak terlalu agresif. Mereka bakal bertarung dengan ritme konstan hingga lap terakhir, kemungkinan mereka bisa menggunakan ban hingga 30 lap,” ujar Hamilton.
Namun bagi Massimo Rivola sebagai manajer tim Ferrari, ia tidak ingin menganggap enteng semua tim. Pasalnya beberapa dari mereka mampu menggunakan ban dengan cara yang cukup bijak.
“Kita tidak dapat menafikan jika penggunaan ban jadi kata kunci yang penting saat balapan berlangsung. Kedua pembalap Lotus F1 mampu melakukan 21 lap dengan kecepatan konstan, sedangkan Sebastian Vettel melakukan 19 lap dengan konstan,” timpal Rivola.
Diatas kertas memang para pembalap papan atas bisa saja memasang strategi sekali pit stop saja, tapi temperatur trek akan jadi bagian yang tidak terpisahkan dari aplikasi strategi tersebut. Bisa saja temperatur sirkuit meningkat sebanyak 10-15 derajat saat balapan berlangsung. Hamilton sendiri sepertinya lebih mempercayakan performa terbaiknya pada kompon ban lunak. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR