Perhelatan Indoprix seri terakhir yang bakal terselenggara di Binuang, Kalimantan Selatan (11/11) akhir pekan nanti, dipastikan bakal berlangsung tanpa kehadiran Topan. Bahkan Supriyanto sebagai Manajer Motorsport Yamaha Indonesia dan Rudyanto Widjaya sebagai pemilik tim Yamaha Tunggal Jaya (tim yang membawahi Topan di Indoprix), cukup kecewa dengan keputusan yang diambil oleh Topan.
“Kesepakatan dengan Topan untuk menyelesaikan musim ini hingga ke seri terakhir harus berakhir karena ia memilih untuk berkiprah di Moto2. Hal yang cukup membuat kami kaget karena ia akan jadi pembalap pengganti Anthony West yang terkena kasus doping. Secara nasionalisme kami sangat senang, tapi kesepakatan kontrak tetap harus diutamakan,” beber Supriyanto.
“Sesuai dengan MoU yang kami sepakati, ya jelas ia akan dikenakan sanksi. Namun seperti apa sanksi yang akan ia terima, ya mungkin akan kami bicarakan lebih lanjut,” lanjut Supriyanto.
Tidak berbeda dengan Supriyanto, Rudyanto Widjaya sebagai bos tim yang menaungi Topan pun angkat bicara. “Ya terus terang saja, saya enggak tahu mau bertindak apa setelah Topan memilih untuk berangkat ke Moto2 sementara tugasnya di Indoprix masih tersisa 1 seri lagi. Saya senang karena ia membawa nama negara, tapi ya kecewa karena menyalahi kontrak dengan kami dan Yamaha,” keluh Rudy.
Supriyanto dan Rudy pun sepakat untuk tetap menjalankan sanksi kepada Topan karena menyalahi MoU (kesepakatan) yang ada. “Topan sudah berangkat tadi malam. Sebelumnya ia sudah meminta ijin kepada kami dan Yamaha. Ya kami sudah memberikan pandangan begitu pun dengan Yamaha, tapi ia tetap lebih memilih berkarir di Moto2. Ya sudahlah kita juga enggak bisa ngapa-ngapain lagi!” ketus Rudy. (otosport.co.id)
Editor | : | Bagja |
KOMENTAR