Awal mula pembatalan label kejurnas karena Sidarto SA, sang pembuat regulasi enggan menyerahkan regulasi kepada pihak PP IMI untuk dijadikan kejurnas. "Ya masa kita yang bikin regulasi, terus mereka yang menjalankannya. Kalau memang sesuai konsep, tidak masalah, tapi kalau keluar dari konsep itu yang saya tidak mau," seru Sidarto.
Akhirnya Sidarto melempar penyelenggaraan kelas tersebut kepada rekannya, Iwan Budi Buana. Gayung bersambut, ide tersebut diterima. "Jadi nanti nama kejuaraannya Speed Driver Cup," seru Iwan yang juga ketua klub Speed Driver.
Dalam pelaksanaan nanti, hanya akan ada satu kelas yang dilombakan, yakni dengan pembatasan tenaga mesin sebesar 130 dk. Kelas ini ditujukan bagi para pemula. Diharapkan dengan dibukanya kelas untuk pemula ini, akan banyak muncul pembalap-pembalap baru dengan berbagai mobil yang berbeda.
"Banyaknya peserta, berarti banyak juga bibit baru yang bisa dididik untuk menjadi pembalap profesional. Anggap saja 10% dari peserta, sudah lumayan," tambah Sidarto. Jika hal ini terjadi, berarti akan ada regenerasi pembalap.
Tentu, bukan hanya pembalap baru saja yang diharapkan masuk, namun juga pabrikan mobil. Konsepnya, kapasitas maksimal mesin yang bisa ikut yakni 1.600 cc, 4 silinder, dibatasi 130 dk saja, sokbreker one way (1 setelan) dan kemungkinan besar hanya boleh menggunakan piggyback merek Unichip.
Dibatasinya penggunaan piggyback karena kemungkinan besar pihak Sidarto akan bekerjasama dengan Sigma Speed (agen Unichip di Indonesia) sebagai penyedia mesin dyno yang dipakai secara official untuk pengecekan. Selain itu, tidak boleh menggunakan selector map pada piggyback.
Pihak penyelenggara akan mendyno mobil peserta sebanyak 2 kali. Pertama sebelum lomba dan kedua setelah lomba. Dyno usai lomba hanya bagi 5 mobil pemenang saja. "Selesai lomba, mobil langsung dikandangin dan kunci saya yang pegang. Senin pagi, mobil akan kami bawa ke tempat dyno," seru pria yang sering dipanggil Utun oleh rekan seangkatannya.
Sampai saat berita ini diturunkan, diakui memang belum ada pabrikan mobil yang secara nyata menyatakan ikut, namun kalau secara lisan akan bergabung sudah ada. Mereka di antaranya Suzuki, Ford dan Proton. "Saya diminta untuk menyerahkan proposalnya, namun belum sempat saja," kekeh pembalap senior tersebut.
Pihaknya sedang mengupayakan juga untuk meminta diskon kepada pihak ATPM untuk pembelian mobil beserta spare-partnya yang dipakai balap. Hal ini tentu saja untuk memancing peserta.
Mobil-mobil yang bisa ikut di dalamnya adalah Honda All New Jazz, Honda City, Toyota Yaris, Toyota Vios, Mazda2,Ford Fiesta, Proton Satria Neo, Kia Pride, Daihatsu Sirion, Hyundai i20 dan banyak lagi.
Menariknya, tidak semua bagian mobil bisa ditempel stiker sponsor. Kap mesin merupakan lahan yang benar-benar dilarang. Pasalnya pada bagian tersebut akan dipakai untuk menempelkan stiker dari merek mobil.
Sayangnya, lomba ini kemungkinan besar baru akan digelar pada seri 2 atau 3. Ada banyak hal yang masih dipersiapkan oleh pihak penyelenggara. •***(otosport.co.id)
Editor | : | billy |
KOMENTAR