Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Kejurnas Slalom Berharap Seru Pakai Regulasi Baru

billy - Sabtu, 26 Februari 2011 | 19:01 WIB
No caption
No credit
No caption

"Slalom kali ini sudah membosankan, saya ingin ada perubahan supaya lebih menarik lagi," ucap Tjahyadi Gunawan dari Genta Auto & Sport, promotor nasional kejuaraan nasional Djarum Black Night Slalom. Kata-kata ini sering didengungkannya saat sudah mendekati akhir musim lomba 2010. Langkah yang ditempuh supaya balapan semakin menarik, fair dan menegangkan, dengan merombak beberapa regulasi yang ada. Seperti apa?

Isu adanya tindakan tidak fair saat musim lomba 2010 kerap terdengar meski tak terlalu nyaring. Pasalnya, tidak pernah dilaksanakan scrutineering akhir usai lomba. Sehingga kecurangan baik ada atau tidak, tak bisa diketahui pasti. Namun pada 2011 ini peraturan scrutineering akhir akan dilaksanakan.

Pihak promotor yang akan menyediakan alokasi lahannya. Hal ini sudah pernah dikatakan pada 2010, namun tak pernah ada yang mengindahkannya. Tak hanya itu, pihak promotor juga akan memberi subsidi bagi mobil yang dibongkar sebesar Rp 2 juta/mobil. Maksudnya biaya ini diasumsikan sebagai ongkos mekanik yang membongkar pasang komponen yang discrut.

Mobil yang akan dibongkar yakni posisi 3 besar yang mengikuti kelas A (standar). Pembongkaran menyangkut komponen girboks dan limited slip differential (LSD) karena di kelas A tidak boleh menggunakan LSD dan girboks diharuskan standar mobil. "Tapi tidak menutup kemungkinan bisa bongkar yang lain juga kalau ada yang meminta," sebut Irawan Sucahyono, kepala departemen olahraga PP IMI.

Atas ketentuan ini, tentu banyak pihak yang angguk setuju. "Saya sangat setuju dengan ketentuan itu dijalankan supaya tidak ada lagi kecurigaan," seru Petrus Aviantoro, manajer salah satu tim slalom.

Ketentuan lain yakni tentang penggunaan sokbreker. Tahun ini hanya boleh menggunakan tipe one way (1 setelan). Maksudnya, "Supaya slalom ini tetap murah. Kalau sudah menggunakan sokbreker yang two atau three way maka banyak yang tak mampu, terlebih peserta perorangan. Kita bukan membatasi teknologi yang dipakai di slalom, namun kita membatasi dari dana yang dikeluarkan untuk bisa tetap kompetitif," tambah Irawan lagi. Namun tak menutup kemungkinan penggunaan sokbreker mahal two atau three way jika ikut di kelas F (free for all).

Paling menarik adanya kelas baru, yakni FFA sedan gerak roda belakang. Kelas ini sudah sejak pertengahan tahun 2010 dipikirkan oleh Tjahyadi Gunawan, seiring meningkatnya animo drifting. Kelas ini memang disediakan bagi mobil-mobil sedan yang biasa ikut drifting. Tentu trek yang dipersiapkan tak sama seperti trek yang dijalani oleh kelas A dan F. "Jumlah kun akan berkurang banyak dan jarak antar kun dibuat berjauhan. Sehingga mobil sedan itu bisa beratraksi di dalam lintasan. Penentuan pemenang tetap seperti slalom, dengan pencatatan waktu," seru Gunawan.

Diakui Gunawan kalau kelas ini memang untuk menarik para drifter bermain di area slalom. Jika demikian, konsep yang ditawarkan Gunawan ini menyerupai auto gymkhana yang cukup populer di Jepang dan diikuti beberapa drifter kenamaan, seperti Daijiro Yoshihara.

Maksud adanya kelas ini, bukannya Gunawan takut slalom kehilangan pamor, namun lebih kepada entertainment kepada penonton. Aksi-aksi yang spektakuler dengan decitan ban dan bagian pantat mobil ‘menari' terbukti mampu memancing kekaguman penonton. Ujung-ujungnya, kualitas dari penyelenggaraan juga terdongkrak.

Cukup hanya itu saja perubahanya? Tidak. Masih ada yang lain, yakni akan diberlakukan bobot bagi mobil yang bertanding di kelas A. Regulasinya mengacu pada bobot ini masing-masing merek. Untuk hal ini, pihak Genta Auto & Sport sudah menyiapkan timbangan mobil. Maksud lain adanya timbangan ini, supaya peserta tidak ada yang ‘nyolong' berat mobil dengan membuang beberapa tulang mobil atau mengganti bahan pelat mobil dengan yang lebih enteng.

Pihak Toyota Team Indonesia dan tim Jangkar Miring, mendukukung aturan yang telah ditetapkan tersebut. "Kita sih ikut aturan saja kalau memang sudah ditetapkan dan untuk kebaikan semua pihak. Terutama mengenai scrutineering akhir, memang sebaiknya dilaksanakan," ucap Wirombot, manajer tim slalom Jangkar Miring yang akan menurunkan 2 Honda Jazz, 1 Toyota Yaris dan 1 Toyota Vios.

Regulasi sudah ditetapkan, pelaksanaan scrutineering akan dilakukan. Nah, sekarang tinggal melihat konsistensi dan kejelian petugas scrutineering menjalankan tugasnya memeriksa 3 mobil posisi teratas. Seketat apapun regulasinya tanpa dukungan petugas scrutineering yang baik, tentu akan percuma juga bukan?  (otosport.co.id)


Editor : billy

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa