|
Sentul, Jawa Barat - Salah satu pabrikan yang sedang digoyang isu sedap yakni Mazda Motor Indonesia (MMI). Kabarnya, pabrikan yang tengah menikmati kebangkitan kembali ini tengah melirik one make race (OMR) hatchback mereka, Mazda2. Jika pertimbangan menunjukkan hasil positif, maka Mazda2 akan melaju di sirkuit secara bersama-sama untuk pertama
kalinya.
Bukan Hanya di Sentul
Memang, OMR Mazda2 bukan satu-satunya yang tengah ditawarkan ke ATPM. Sebab beredar pula tawaran untuk menerjunkanmobil 1.500 cc ini ke ajang reli. Untuk OMR sendiri, salah satu pihak yang tengah menggodok rencana event yakni Rally Marina.
Ia mengaku telah bertemu pihak Mazda, namun menyusul libur akhir tahun, belum ada obrolan lebih lanjut apalagi tertuju pada penandatanganan kontrak kerjasama. Rally sendiri awalnya tampak risih untuk membicarakan hal ini karena ia hanya pihak event organizer yang jika jadi, akan melaksanakan lomba. Selebihnya, ia serahkan pada keputusan Mazda.
Namun ibu satu anak ini tampak siap jika OMR Mazda2 jadi dilaksanakan. Sejumlah konsep telah dibuat yang intinya, bukan hanya menggelar balap. “Gue pengen nyambungin antara balapan dan calon user, jadi bukan hanya menjual 25 mobil yang bakal dipakai balapan, karena buat Mazda itu gampang. Tapi juga mensupport promo Mazda2, karena sukses itu bukan cuma di Sentul tapi justru di luar sirkuit,” paparnya.
Balapnya sendiri melibatkan 25 unit mobil terbagi dalam tiga kelas; Pro untuk seeded dan senior, Promotion untuk yang pernah ikut balap tapi belum seeded dan Rookie untuk pendatang baru. Komposisi tentative-nya 8, 10 dan 7 pembalap tiap kelas. “Kalo bisa peserta enggak hanya orang lama, tapi yang baru dan berusia muda sesuai mobil,” lanjut Rally.
Dari sisi besutan, enggak ada ubahan radikal untuk semua kelas. Namun sebagai handicap, bobot dibatasi dan seluruh mobil akan menggunakan ban, pelek dan suspensi yang sama. Sehingga persaingan dinilai menjadi lebih kompetitif.
Hanya saja, Rally masih menunggu sinyal dari Mazda, apakah pihak MMI akan bersedia menerjunkan Mazda2 di arena balap.Ia lantas menunjuk salah satu booklet Mazda2 dengan model sepasang pembalap muda yang menurutnya, alangkah baiknya jika MMI juga merealisasikan image di booklet tadi dengan balap yang sesungguhnya.
Lanjutnya, Mazda dulu pernah dikenal di ajang balap Tanah Air. “Gue pengen tahu apakah Mazda mau turun di motorsport,” ungkapnya.
Sementara dari kubu ATPM, Astrid Ariani Wijana, marketing manager MMI mengungkapkan pihaknya belum mengambil keputusan final. Apalagi, belum ada proposal diterima meski diakuinya sudah ada komunikasi secara lisan.
“Dari sisi Mazda sendiri belum memfinalkan keputusan. Karena proposal dari pihak ketiga sendiri belum kita terima. Memang ada beberapa request, tentunya kita lihat dulu, jadi kita belum bisa kasih komentar mengenai hal ini,” terangnya. “Tapi intinya kita enggak menutup kemungkinan untuk ke dunia balap,” lanjut Astrid. (otosport.otomotifnet.com)
kalinya.
Bukan Hanya di Sentul
Memang, OMR Mazda2 bukan satu-satunya yang tengah ditawarkan ke ATPM. Sebab beredar pula tawaran untuk menerjunkanmobil 1.500 cc ini ke ajang reli. Untuk OMR sendiri, salah satu pihak yang tengah menggodok rencana event yakni Rally Marina.
Ia mengaku telah bertemu pihak Mazda, namun menyusul libur akhir tahun, belum ada obrolan lebih lanjut apalagi tertuju pada penandatanganan kontrak kerjasama. Rally sendiri awalnya tampak risih untuk membicarakan hal ini karena ia hanya pihak event organizer yang jika jadi, akan melaksanakan lomba. Selebihnya, ia serahkan pada keputusan Mazda.
Namun ibu satu anak ini tampak siap jika OMR Mazda2 jadi dilaksanakan. Sejumlah konsep telah dibuat yang intinya, bukan hanya menggelar balap. “Gue pengen nyambungin antara balapan dan calon user, jadi bukan hanya menjual 25 mobil yang bakal dipakai balapan, karena buat Mazda itu gampang. Tapi juga mensupport promo Mazda2, karena sukses itu bukan cuma di Sentul tapi justru di luar sirkuit,” paparnya.
Balapnya sendiri melibatkan 25 unit mobil terbagi dalam tiga kelas; Pro untuk seeded dan senior, Promotion untuk yang pernah ikut balap tapi belum seeded dan Rookie untuk pendatang baru. Komposisi tentative-nya 8, 10 dan 7 pembalap tiap kelas. “Kalo bisa peserta enggak hanya orang lama, tapi yang baru dan berusia muda sesuai mobil,” lanjut Rally.
Dari sisi besutan, enggak ada ubahan radikal untuk semua kelas. Namun sebagai handicap, bobot dibatasi dan seluruh mobil akan menggunakan ban, pelek dan suspensi yang sama. Sehingga persaingan dinilai menjadi lebih kompetitif.
|
Lanjutnya, Mazda dulu pernah dikenal di ajang balap Tanah Air. “Gue pengen tahu apakah Mazda mau turun di motorsport,” ungkapnya.
Sementara dari kubu ATPM, Astrid Ariani Wijana, marketing manager MMI mengungkapkan pihaknya belum mengambil keputusan final. Apalagi, belum ada proposal diterima meski diakuinya sudah ada komunikasi secara lisan.
“Dari sisi Mazda sendiri belum memfinalkan keputusan. Karena proposal dari pihak ketiga sendiri belum kita terima. Memang ada beberapa request, tentunya kita lihat dulu, jadi kita belum bisa kasih komentar mengenai hal ini,” terangnya. “Tapi intinya kita enggak menutup kemungkinan untuk ke dunia balap,” lanjut Astrid. (otosport.otomotifnet.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR