|
Sentul, Bogor - Roy Haryanto (Honda Surabaya Center/HSC) akhirnya berhasil merebut juara nasional kelas GT Radial Touring car Championship (GT Car) setelah menjadi yang tercepat pada seri terakhir di Sirkuit Sentul (5/12). Posisi kedua dan ketiga masing-masing ditempati Sunny TS dan Alvin Bahar. Uang hadiah ratusan juta rupiah akan dipakai untuk membangun mobil menghadapi musim balap tahun depan.
PALING KOMPETITIF
Paling menarik dan kompetitif. Itulah pemandangan pada balapan Minggu (5/12). Kalau 5 seri sebelumnya balapan didominasi 2 mobil Honda Jakarta Center Petronas (HJC-P), kali ini lebih berimbang. "Saya sependapat, ini balapan paling menarik sepanjang tahun ini. Meski pun saya kalah, tapi rasanya cukup puas," ujar Haridarma Manoppo, andalan Honda Bandung Center.
Saat lampu hijau menyala, duo Rama Danindro dan Sunny TS dari HJC-P memang memimpin di depan. Namun memasuki lap 4, Rama yang start terdepan melorot ke belakang. Menurut Tin Ko Hui, manajer tim HJC-P, mesin mobil Rama memang bermasalah sejak latihan. Berbeda dengan Sunny yang lebih siap dan nyatanya mampu memberi perlawanan kepada Roy Haryanto.
Balapan 18 putaran menjadi lebih menarik karena ternyata tidak hanya 3 pembalap berpeluang juara yang ngotot yakni Roy, Haridarma dan Chandra Alim. Melainkan Alvin Bahar yang tidak memiliki juara juga terlihat all out. Jarak antarpembalap juga tidak lagi terpaut jauh. Sehingga sebelum benar-benar finish, segala sesuatu masih bisa terjadi. "Meski tidak juara, saya ingin buktikan bisa raih podium di seri terakhir," ujar Alvin.
Di sisi lain, baik Sunny maupun Rama ingin membuktikan bahwa mereka tetap perlu diwaspadai dan masih berusaha menjadi yang tercepat. Di sinilah seluruh kemampuan terbaik tim teknik HJC-P dikerahkan. Itu berhasil dibuktikan dengan mampu menempatkan Rama sebagai superpole (pencetak waktu tercepat kualifikasi) dan Sunny menjadi pemenang di Honda Jazz Speed Challenge yang notabene peserta sama dengan GT Car.
Namun pada sebuah manuver di tikungan pertama pertengahan lomba, Roy berhasil mengambil alih posisi terdepan dari Sunny. Sejak itu, Roy yang kenyang pengalaman di ajang single seater terus mempertahankan hingga finish. "Saya juga agak heran, tidak terlalu susah meng-overtaking Sunny. Tapi, mungkin memang ada masalah pada mobil Sunny," ungkap Roy.
Dengan mengepalkan tangan, Roy menembus garis finish pertama. Putera mantan pembalap Sinyo Haryanto ini pun langsung menyampaikan special thanks untuk HSC, ASCO serta Kiky Racing selaku sponsor. "Tidak banyak yang kami lakukan untuk mobil. Soalnya, kami memang telah meng-explore kemampuan mobil pada seri-seri sebelumnya. Jadi ya tinggal pembalap dan tentu saja faktor luck berpihak pada kami," ujar Anton, manajer tim HSC.
Atas kemenangannya Roy berhak atas hadiah Rp 30 juta ditambah juara umum Rp 100 juta. Dengan keberhasilannya pula menjadi juara umumdi OMR Jazz berhak pula atas hadiah utama Rp 40 juta. Baik Roy maupun Anton sepakat bahwa uang hadiah akan dipakai untuk pengembangan musim depan.
PALING KOMPETITIF
Paling menarik dan kompetitif. Itulah pemandangan pada balapan Minggu (5/12). Kalau 5 seri sebelumnya balapan didominasi 2 mobil Honda Jakarta Center Petronas (HJC-P), kali ini lebih berimbang. "Saya sependapat, ini balapan paling menarik sepanjang tahun ini. Meski pun saya kalah, tapi rasanya cukup puas," ujar Haridarma Manoppo, andalan Honda Bandung Center.
Saat lampu hijau menyala, duo Rama Danindro dan Sunny TS dari HJC-P memang memimpin di depan. Namun memasuki lap 4, Rama yang start terdepan melorot ke belakang. Menurut Tin Ko Hui, manajer tim HJC-P, mesin mobil Rama memang bermasalah sejak latihan. Berbeda dengan Sunny yang lebih siap dan nyatanya mampu memberi perlawanan kepada Roy Haryanto.
Balapan 18 putaran menjadi lebih menarik karena ternyata tidak hanya 3 pembalap berpeluang juara yang ngotot yakni Roy, Haridarma dan Chandra Alim. Melainkan Alvin Bahar yang tidak memiliki juara juga terlihat all out. Jarak antarpembalap juga tidak lagi terpaut jauh. Sehingga sebelum benar-benar finish, segala sesuatu masih bisa terjadi. "Meski tidak juara, saya ingin buktikan bisa raih podium di seri terakhir," ujar Alvin.
Di sisi lain, baik Sunny maupun Rama ingin membuktikan bahwa mereka tetap perlu diwaspadai dan masih berusaha menjadi yang tercepat. Di sinilah seluruh kemampuan terbaik tim teknik HJC-P dikerahkan. Itu berhasil dibuktikan dengan mampu menempatkan Rama sebagai superpole (pencetak waktu tercepat kualifikasi) dan Sunny menjadi pemenang di Honda Jazz Speed Challenge yang notabene peserta sama dengan GT Car.
Roy dan Anton. Hasil jerih payah sepanjang tahun |
Dengan mengepalkan tangan, Roy menembus garis finish pertama. Putera mantan pembalap Sinyo Haryanto ini pun langsung menyampaikan special thanks untuk HSC, ASCO serta Kiky Racing selaku sponsor. "Tidak banyak yang kami lakukan untuk mobil. Soalnya, kami memang telah meng-explore kemampuan mobil pada seri-seri sebelumnya. Jadi ya tinggal pembalap dan tentu saja faktor luck berpihak pada kami," ujar Anton, manajer tim HSC.
Atas kemenangannya Roy berhak atas hadiah Rp 30 juta ditambah juara umum Rp 100 juta. Dengan keberhasilannya pula menjadi juara umumdi OMR Jazz berhak pula atas hadiah utama Rp 40 juta. Baik Roy maupun Anton sepakat bahwa uang hadiah akan dipakai untuk pengembangan musim depan.
Hasil Lomba | |||||
Master | |||||
1. Roy Haryanto | HSC Djarum Black | 34.15,295 | |||
2. Sunny TS | HJC Petronas | 34.15,564 | |||
3. Alvin Bahar | Honda Fastron RT | 34.16,125 | |||
RISING STAR | 2. Hafizh Boutros | B2T Racing | 34.39,899 | ||
3. Rin> | |||||
1. Benny Santoso | Bikers Plus | 34.35,135 | P-Five TOP1 | 34.40,248 | |
PROMOTION | |||||
1. Agung Dorojatun | Kiara Auotech | 34.54,839 | |||
2. Glenn Nirwan | BRM Team | 34.55,656 | |||
3. Rudy Sumawiganda | CK-Bintang Sobo | 34.57,369 |
KLASEMEN TERAKHIR | |
MASTER | |
1. Roy Haryanto | 62 |
2. Haridarma | 54 |
3. Chandra Alim | 53 |
RISING STAR | |
1. Benny Santoso | 82 |
2. Rio Saputro | 64 |
3. Hafizh Boutros H | 33 |
PROMOTION | |
1. Rudy Sumawiganda | 82 |
2. Agung Dorojatun | 58 |
3. Bilal Hadiyanto | 49 |
Editor | : | billy |
KOMENTAR