OTOMOTIFNET - Makin mapannya balap mobil komunitas di Sirkuit Sentul memicu kebutuhan akan race director yang bertugas membantu pimpinan lomba mengawasi jalannya balap. Ini terlihat dari mulai terbentuknya kumpulan race director yang mirip sebuah asosiasi. “Selama ini race director sudah ada di kelas balap mobil komunitas (non kejurnas) Sirkuit Sentul, hanya saja mereka tidak mempunyai kekuatan hukum saat memutuskan sebuah insiden lomba,” terang Johny Pramono, koordinator asosiasi ini.
Johny yang juga kerap menjadi steward di balap mobil Sentul menilai sudah saatnya race director dilegalkan dengan lisensi dari PP IMI. Sehingga ketika ada kejadian saat lomba dapat diputuskan dengan cepat dan memiliki kekuatan hukum. Kondisi saat ini, race director melaporkan kejadian atau insiden ke pimpinan lomba, sehingga butuh waktu lama untuk penentuan sebuah keputusan atau hukuman. Padahal sebenarnya race director punya wewenang membuat keputusan dan menginformasikan ke pimpinan lomba.
Tugas race director tentunya tidak melangkahi pimpinan lomba balap mobil Sentul yang kerap dilakoni Dani Sarwono. “Justru dengan adanya race director, tugas pimpinan lomba menjadi lebih ringan. Race director kan mirip liasion officer yang jadi penghubung antara pimpinan lomba dan pembalap,” tambah Johny.
Buat tahap awal, race director yang dipilih adalah yang selama ini memang bertugas di setiap event balap mobil Sentul. “Jadi sebenarnya orang-orangnya sudah ada, cuma memang sekarang diresmikan dengan memagang lisensi,” tambah Jonpram, sapaan Johny. Setelah semua berjalan, nantinya akan ada pertukaran race director dengan komunitas. Maksudnya agar semua race director mengenal dan memahami semua permasalahan di semua komunitas.
Saat ini balap mobil komunitas jumlahnya bahkan nyaris menyaingi kelas kejurnas. Sebut saja, one make race (OMR) Mercedes-Benz, OMR Mercy C Class, balap mobil retro dan balap mobil klasik. Menurut Johpram, untuk sementara ada sekitar 9-10 race director yang telah diajukan ke PP IMI untuk mendapat pelatihan dan ujian sebagai syarat untuk mendapatkan lisensi.
Uniknya, para race director ini tak harus membayar biaya pembuatan lisensi. Ada sponsor sebuah produsen oli (United Oil) yang membiayai pembuatan lisensi tersebut. Nilainya sekitar Rp 850 ribu/orang. Sebagai imbal baliknya, para race director juga menjalankan fungsi sebagai tenaga penjual United Oil di komunitasnya masing-masing. Inilah salah satu bentuk kemitraan yang menguntungkan semua pihak untuk memajukan dunia balap Tanah Air.
Editor | : | billy |
KOMENTAR