Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Rawat Super KIPS, Jika Ninja 150 RR Mulai Mbrebet

Editor - Rabu, 8 September 2010 | 13:14 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Super KIPS di Kawasaki Ninja 150R maupun 150RR adalah salah satu teknologi buat menekan konsumsi bahan bakar. Tau sendiri, motor 2-Tak kan terkenal lebih boros ketimbang 4-Tak. Namun dengan teknologi ini, pemakaian bahan bakar di Ninja pekgo jadi lebih bersahabat.

“Saat putaran di bawah 7.000 rpm, KIPS berfungsi menciptakan efek tendangan balik terhadap kabut gas yang tidak habis terbakar. Sehingga tidak terbuang percuma ke dalam saluran gas buang (knalpot), melainkan dibalikkan lagi ke ruang bakar lewat lubang transfer. Makanya konsumsi BBM-nya bisa lebih efisien,” terang Aris Sudiaji dari divisi technical service PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI).

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

Gbr 2
No caption
No credit
No caption

Gr


Gbr 4

Tapi begitu masuk di 7.000 rpm ke atas, exhaust valve pengontrol akan menutup saluran balik kabut gas tadi agar peraihan tenaga dapur pacu lebih optimal. Teknologi ini berkerja secara mekanis berdasarkan putaran mesin.

Nah, lantaran termasuk dalam sistem pembuangan, tentu peranti KIPS tersebut bukan tidak mungkin diserang deposit hasil pembakaran. Apalagi kalau perlakukan terhadap motor enggak benar. Misalnya sering menggunakan oli samping yang mutunya kurang bagus alias cenderung menimbulkan deposit.

“Atau, motor keseringan dijalankan di putaran rendah (di bawah 7.000 rpm). Kalau diimbangi juga dengan sering berlari di 7.000 rpm ke atas sih deposit tidak akan mudah hinggap di komponen KIPS. Kerena akan langsung terdorong keluar lewat knalpot,” jelas Reiner M. Sitorus, senior manager spare part & service department marketing division KMI.

Lantas apa yang akan terjadi bila exhaust valve dihinggapi kerak lantaran perlakuan yang tidak tepat tadi? “Jelas akan membuat performa dapur pacu jadi kurang maksimal. Biasanya gejalanya, di 7.000 ke atas putaran mesin akan mbrebet karenan gerak membuka exhaust valve tidak lancar akibat tertahan kerak itu,” terang Reiner.

Kalau sudah begitu, kata Reiner maupun Aris, mau tak mau peranti KIPS kudu dibersihkan dari kerak. Terutama pada exhaust valve (gbr.1), reed valve (gbr.2) maupun rumah reed valve-nya (gbr.3), baik yang sebelah kiri atau kanan blok silinder dengan cara disemprot cairan perontok kerak alias degreaser. Lalu diamkan beberapa saat, lalu seka pakai kain bersih (gbr.4)

Tentunya untuk bisa membersihkan kesemua komponen tadi, peranti KIPS kudu dibongkar terlebih dulu. Urutannya lumayan banyak. Akan sulit dilakukan bila Anda belum paham betul sistem kerjanya. Karena ketika pemasangan kembali, ada beberapa komponen KIPS yang mesti dipasang sesuai tanda tertentu (tanda TOP) kayak valve lever, lever dan sebagainya.

Urutan pembongkaran mulai melepas cover bodi (fairing) kiri dan kanan, ngelepas valve cover boot, lever-nya, valve cover, valve lever sampai masuk tahap pelepasan exhasut valve-nya. Lalu dilanjut membongkar reed valve di kiri-kanan blok silinder.

“Kalau enggan ribet, ketika servis rutin ke bengkel resmi bisa minta untuk diservis sistem KIPS-nya. Karena item service ini bukan termasuk item servis rutin biasa. Konsumen mesti order tersendiri,” tukas Aris.

Penulis/Foto: DiC / Andhika

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa