Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

Editor - Rabu, 10 Maret 2010 | 15:45 WIB
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

OTOMOTIFNET - Layaknya tunggangan dengan sok­breker tunggal, Yamaha Scor­pio, menggunakan linkage yang memegang sokbreker se­kaligus menghubungkannya dengan lengan ayun.

Nah, peranti ini selain berfungsi menyamankan pengendaraan, juga membuatnya jadi stabil ditunggangi. Agar tetap dalam kondisi prima, sebaiknya perlu dirawat, asyiknya, bisa dilakukan sendiri dan cukup mudah.

Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

Gbr 1
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

Gbr 2
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

Gbr 3
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol
Rawat Link Sokbreker Yamaha Scorpio Cegah Geal-Geol

Gbr 4

TANPA NEPEL
Link sokbreker ini cukup sederhana, hanya terbagi dalam dua bagian saja (gbr.1), intinya hanya merupakan as pemegang saja. Meski begitu fungsinya sangat vital. Kalau kondisinya sudah tidak oke, pengendalian jadi jauh berkurang.

Seperti tutur Eka, penunggang Scorpio Z 2007, Menurutnya, sebelumnya sih, enggak terjadi apa-apa ditunggangi seperti biasa saja. Eh belakangan, jika menikung kok roda belakang seperti ditarik ke kiri dan kanan, geol-geol, terutama kala jalanan bergelombang.

Kecurigaan pertama pada lengan ayun, tetapi setelah diperiksa tak ada gangguan. Penasaran terus, dicoba buka link sokbreker. Nah, ternyata ada beberapa bagian yang sudah aus.

Kondisi standarnya, pada lingkage ini terdapat as dengan sil karet (gbr.2), di kedua link tersebut. Karena dipakai bertahun-tahun tentunya sil ini bisa aus dan sobek. Akibatnya as pun ‘termakan’ dan menjadi tidak rata.

Maklum saja, linkage ini tidak dilengkapi nepel alias lubang suntik pengisi gemuk (gbr.3), sehingga bagian dalamnya menjadi kering, karena pelumasan berkurang, jadi gesekan antara baut dengan as pun lebih kerap terjadi.

Pada beberapa produk aftermarket, tersedia link dengan nepel (gbr.4), namun kebanyakan peranti ini sudah menjadi peninggi bagian belakang juga. Jadi, ketinggian Scopie ini jadi tidak standar.

Nah, jika tak ingin motor lebih nungging, bisa saja menggunakan linkage standar, namun beri gemuk pada bagian dalam asnya (gbr.5), lumasi bagian dalam linkage dengan gemuk secukupnya, tetapi perhatikan juga sil karetnya jangan rusak, sebab jika bocor gemuk pun mudah keluar dan pelumasan berkurang.

Setelah diberi gemuk bisa dipasang kembali, kecuali kondisi yang sudah jelek seperti milik Eka, perlu ganti baut asnya terlebih dulu, karena sudah aus tergesek.

Penulis/Foto: Ben / F.Yosi

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa