Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mengurai Masalah Overheat Honda NSR, Tak Cukup Cuma Ngecek!

Editor - Kamis, 11 Februari 2010 | 11:13 WIB
No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Anda mungkin sering dengar Honda NSR mengalami gejala overheat di mesin? Meski sudah dilengkapi radiator atau peredam panas mesin. Sayang, perangkat ini masih kurang maksimal, seperti curhatan Bayu Sukasah, pembesut setia Honda tipe sport ini.

“Waktu perjalan pulang dari kantor, saya lihat di indikator suhu mencapai huruf H alias panas, kenapa yah? Padahal saya rajin mengecek batasan air coolant di radiator,” tanya pria warga Warakas, Tanjung Priok, Jakut.

Menurut Adi Ramadia sebagai penasihat teknikal mesin di klub NSR Jakarta, biasanya terjadi pada salah satu part waterpumpnya. “Pastinya dari mechanical seal waterpump dan oil seal waterpump sudah rusak. Bisa karena faktor umur atau sudah getas. Bahkan, as kipas waterpump sudah tergores ringan. Kalo sudah begini ya harus diganti,” ucapnya sambil menunjukan komponen yang rusak (gbr.1).

Ciri-cirinya? Pertama, selain oli mesin tercampur air coolant, bisa dengan melihat jarum temperatur yang bergerak seiring naik turunnya gas. Sebab, gir penggerak rpm digerakkan gir waterpump yang biasa disebut gir pompa air. Semakin tinggi grip gas dipelintir, kian tinggi pula suhunya, jika bermasalah.

No caption
No credit
No caption

Gbr 1
No caption
No credit
No caption

Gbr 2
No caption
No credit
No caption

Gbr 3

Gbr 4

Kedua, dalam keadaan mesin mati, buka 3 baut penutup waterpump pakai kunci ring 8, lalu kick starter. Coba perhatikan, apakah kipas waterpump berputar saat kick starter diengkol. Kalau kipasnya gak bergerak berarti sil tersebut rusak.

Bagaimana kalau air radiatornya berkurang terus? Biasanya hal ini terjadi karena kebocoran di paking cylinder head. Mungkin juga menggunakan paking dengan material yang salah. Paking NSR seharusnya berbahan baja, bukan aluminium atau seng.

Sebagai bukti kebocoran pada paking cylinder head, yaitu asap knalpot terdapat air, busi basah oleh air dan kalau tutup radiator dibuka, air coolant luber keluar yang seharusnya air tersebut membentuk putaran.

“Sebenarnya bisa disiasati dengan cara mencoak sedikit pada paking silindernya. Gunanya, agar sirkulasi air radiator lebih lancar,” pesan Armyando pemilik bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) dengan contohnya (gbr.2).

Ia pun menambahkan, overheating dapat juga dipicu dari masalah settingan pada karbu. Artinya, setting karbu terlalu kering pun bisa jadi indikasi lain penyebab panas (gbr.3). Mesin cenderung ‘ngempos’ dan terkadang timbulnya detonasi.

Selain itu, katup RC Valve pada posisi low bisa berpengaruh (gbr.4). “Karena, saat putaran mesin tinggi (6.000 rpm), kerja mesin justru terhalang katup RC Valve itu sendiri yang seharusnya di titik high atau tinggi,” jelas Adi dengan detailnya.

PSC: 021-5358601 / 93812006
Adi Ramadia: 021-93199881 / 0812-945-2024

Penulis/Foto: Pidav / Pidav

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa