Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Apakah Fungsi Pengapian Perlu Dioptimalkan?

Editor - Kamis, 14 Mei 2009 | 08:23 WIB
No caption
No credit
No caption

No caption
No credit
No caption

OTOMOTIFNET - Judul di atas bermakna ganda. Pertama, buat apa mengoptimalisasikan komponen standar jika dikaitkan dengan kebutuhan untuk memaksimalkan performa mobil kesayangan. Sementara yang kedua, buat apa memaksimalkan komponen pengapian kalau ternyata buatan pabrik memang sudah maksimal dan presisi.

Yup..., mobil-mobil zaman sekarang memang umumnya sudah dibekali dengan sistem pengapian yang canggih demi alasan efisiensi bahan bakar namun tanpa harus mengorbankan performa.

Efek dari kecanggihan sistem pengapian di atas membuatnya semakin sulit untuk diutak-atik. ”Pabrikan sekarang sudah membuat sistem pengapian dengan presisi agar konsumsi bahan bakar semakin efisien,” terang Taqwa SS, juragan Garden Speed.

No caption
No credit
No caption

Taqwa. pengapian sekarang bertujuan pada efisiensi bbm

Jadi, kalau untuk pemakaian harian, langkah memaksimalkan pengapian dengan komponen standar menjadi tidak begitu penting, sambung Taqwa. Sehingga, sistem pengapian langsung (direct fire) pada mobil-mobil keluaran terakhir membuat upgrade sistem pengapian menjadi hal yang jarang untuk disentuh.

Sementara di lain hal, pemakaian komponen aftermarket bisa menjadi solusi agar kerja pengapian lebih maksimal. Umumnya yang bertujuan racing, mobil bikinan Jepang, atau sering juga dilakukan oleh mobil-mobil retro/lawas. Fungsinya memang sebagai penyempurnaan pengapian.
   
Namun harap diingat, maksimalisasi pengapian dengan menggunakan komponen aftermarket tidak membuat kenaikan tenaga yang signifikan. "Naiknya enggak banyak, paling cuma 1 dk,” ucap Dalvin dari CK Motorsport.

Hal ini terjadi apabila kondisi mesin masih perawan alias standar. ”Penggantian komponen kelistrikan mesin dengan versi aftermarket akan terasa siginifikan apabila modifikasi yang dilakukan sudah lumayan ekstrem, seperti pasang turbo misalnya,” ungkap Teddy, punggawa Rev Engineering menambahkan.

Salah Kaprah Seputar Pengapian

Agar terhindar dari pengetahuan dan kebiasan yang salah seputar pengapian baiknya simak yang berikut ini:

1.    Besarnya voltase bukan segalanya. Kemampuan koil untuk memproduksi voltase arus listrik akan membuat pembakaran semakin maksimal dan efisien memang benar adanya. Namun yang yang terpenting adalah time delivey-nya. Maksudnya, “Time delivery adalah waktu yang diperlukan pada saat arus listrik mengalir dari koil sampai ke busi,” ungkap Taqwa SS.

Semakin singkat waktunya, semakin baik pula pembakaran yang terjadi pada mesin. Pada mesin yang telah mengaplikasi sistem pengapian langsung (direct ignition), time delivery-nya sangat singkat, karena arus listrik dari koli langsung dikirim ke busi, tidak seperti sistem pengapian tidak langsung (indirect ignition) yang masih membutuhkan distributor dan kabel busi.

2.    Jangan sembarangan mengganti busi standar dengan tipe high performance. Bukan apa-apa, harganya lumayan mahal, Bos! Pastikan busi high performance yang kamu incar karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan busi aslinya, seperti restriktornya dan heat range-nya.

Kalau sampai meleset, kerja mesin bukannya mustahil akan terganggu. Selain itu, harganya bakalan enggak sepadan dengan peningkatan tenaga yang dihasilkan. Harga satuannya, minimal Rp 50-100 ribu/buah, beda jauh dengan busi standar yang berkisar Rp 10-15 ribu/buah.

3.    Pemakaian koil high performance pada mesin direct ignition bukanlah hal yang mutlak perlu. Selain harganya yang selangit, kemampuan koil standar sudah cukup kok, kalau hanya buat harian atau kondisi mesin yang relatif standar. Berbeda jika modifikasi yang dilakukan sudah ekstrem, seperti aplikasi urbo misalnya. Karena pada tahap itu, suplai arus listrik dari koil standar dianggap sudah tak lagi mumpuni.

4.    Volt stabilizer dan ground wiring fungsinya hanya menjaga arus listrik agar lebih stabil.  Jadi, pemakaian dua alat tersebut diatas tidak memberikan peningkatan tenaga yang signifikan. Tetapi tetap berguna untuk memaksimalkan kualitas pengapian karena arus listrik yang ada di mesin menjadi lebih stabil.

5.    Pemasangan piggyback bisa menjadi senjata ampuh. Fungsinya bukan hanya untuk utak-atik setelan mesin, namun juga bisa untuk memaksimalkan sektor pengapian. Karena lewat penggunaan piggyback, waktu pengapiannya bisa disetel sesuai dengan kebutuhan. Caranya dengan memajukan waktu pengapian beberapa derajat. Namun efeknya, harus dibarengi dengan pemakaian bahan bakar yang lebih berkualitas pula. Jika tidak, bisa-bisa mesin jadi ngelitik.

Penulis/Foto: Tomo/andi Okta

Editor : Editor

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa