Dalam segala kondisi, tetap enjoy
Baru di Parung, hujan mengguyur, badan basah semua, sampeyan berteduh karena takut masuk angin. Menunggu 2 jam sampai hujan berhenti, dalam kelelahan yang sangat, lalu melanjutkan perjalanan.
Di Bogor jalanan macet parah, cuaca mendadak terik, jalur bergelombang dan banyak lubang besar menganga. Terus ke Puncak Cianjur, jalanan kembali basah, kabut turun dan dingin menggigil. Berteduh di warung kecil dan kembali lagi merasakan penyiksaan yang sangat.
Sungguh melelahkan, apalagi jarak tempuh masih sangat jauh. Untuk ke Jogja, kita harus melalui Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar Patroman dan baru masuk wilayah Jawa Tengah. Betul-betul siksaan!
Coba rasakan cara berpikir kedua. Saat di Jakarta, kita tidak memikirkan Jogja. Yang kita pikirkan adalah, asyiknya jalan lurus di wilayah Parung, menikmati hijaunya dedaunan yang ada di sepanjang jalan.
Pas diguyur hujan, kita tersenyum, syukurlah dari tadi panas, badan kita diguyur hujan, Thank’s God! Dari situ kita tetap enjoy, apalagi pas terjebak macet di kota Bogor. Yap dapat kesempatan menikmati jalan pelan di sana, lihat neng geulis (cewek cantik) mahasiswi yang seliweran, sungguh karunia dan patut disyukuri.
Keluar Bogor, menanjak di Puncak Cianjur, lanskap indah, kebun teh dan kabut yang menghibur hati. Boleh juga berhenti sejenak menikmati mie instan dan secangkir bandrek hangat.
Masuk Bandung, kota yang penuh pesona. Bisa sedikit merasakan dinamika penduduk kota. Kuliner yang asyik dinikmati dan wajah-wajah penduduk kota yang rata-rata fashionable.
Keluar Bandung, Tatar Priangan Timur yang memesona, Tasikmalaya, Ciamis Banjar dengan jalan berliku, asyik nian untuk riding.
“Nah semua itu ada dalam pikiran kita. Kalau kita pergi ke Jogja dan yang dipikirkan cuma Jogja saja, kalian merasa tidak sampai-sampai. Lama, jenuh dan lelah. Tapi kalau sepanjang perjalanan menikmati, tiap titik dirasakan, tiap keadaan, hujan, panas, dingin dinikmati maka baru terasa enaknya turing jauh. Kuncinya, semua ada dalam pikiran kita,” jelas Jeffrey Rony Polnaja, peturing dunia yang sudah mengunjungi 72 negara naik BMW.
Sisi cara berpikir positif inilah yang kadang dilupakan para biker. Padahal menurut Kang Jeje, apa yang terjadi di dalam pikiran kita menentukan keseluruhan kegiatan riding. “Membangun state of mind untuk menciptakan suasana enjoy adalah kunci penting keselamatan berkendara,” jelasnya.
Yang jelas membangun pola berpikir seperti ini bisa diterapkan dalam segala situasi. Bukan hanya saat turing jauh tentunya Keseharian pergi-pulang kerja, menghadapi macet, trouble mesin, atau jalan sepi, senantiasa memikirkan hal yang menyenangkan di atas motor membuat kita tidak mudah lelah juga stress.
Pagi-pagi, hirup udara segar. Melihat hiruk pikuk lalu lintas, bisa jadi pemandangan menarik. Saat macet atau stuck, nikmati saja, lihat sekeli ling, ekspresi orang-orang yang kadang menghibur, pelihara imajinasi sobat hingga itu menjadi hiburan tersendiri.
Lelah sepulang kerja, riding malam hari dan sepi, nikmati kesendirian itu, dengarkan suara motor dan nikmati menuver di jalanan sepi. Semua hal yang kita hadapi pasti memiliki sisi baik dan menyenangkan. (motorplus-online.com)
Editor | : | billy |
KOMENTAR